Espos, MEKSIKO — Arkeolog telah menemukan 119 tengkorak wanita suku Aztec, anak-anak dan prajurit yang dikorbankan untuk para dewa. Puluhan tengkoran tersebutu ditemukan di sebuah menara tengkorak di Meksiko.
Pakai Tenaga Nuklir, Matahari Buatan China Berhasil Menyala
Promosi Persib Bandung, Timnas Indonesia dan Percaya Proses
Melansir The Sun, Selasa (15/12/2020) Institut Antropologi dan Sejarah Nasional negara Meksiko mengatakan, 119 kepala yang terpenggal lainnya telah ditemukan di kuil abad ke-15 yang mengerikan.
Menara tengkorak setinggi lima meter itu ditemukan selama restorasi sebuah bangunan di kota Meksiko. Menara ini diyakini sebagai bagian dari rak tengkorak dari kuil untuk persembahan dewa matahari, dari perang, dan pengorbanan manusia Aztec.
Penemuan baru yang mengerikan itu diperkirakan merupakan bagian dari HueI Tzompantli, atau serangkaian tengkorak yang pernah membuat takut para penakluk Spanyol, ketika akan merebut kota tersebut.
Simpan Uang dalam Kaleng Susu, Seorang Nenek Kehilangan Ratusan Juta
Menurut para ahli sisa-sisa itu kemungkinan besar milik prajurit yang ditangkap, sementara yang lain kemungkinan orang yang dibunuh dalam pengorbanan ritual untuk menenangkan para dewa.
“Meskipun kami tidak dapat menentukan berapa banyak mereka, individu-individu ini adalah pejuang, mungkin beberapa adalah tawanan yang disisihkan untuk upacara pengorbanan,” kata arkeolog Barrera Rodriguez.
Lebih dari 650 tengkorak kini telah ditemukan di situs dingin, yang sekarang digambarkan sebagai salah satu penemuan arkeologi terpenting di negara itu selama bertahun-tahun. Situs ini terletak di daerah Tempo Maypr, salah satu kuil utama ibu kota Aztec Tenochtitlan di distrik bersejarah kota Meksiko modern.
Lupa Tutup Jendela, Pasangan Ini Tepergok Berhubungan Seks di Hotel Saat Festival Keagamaan
Struktur Arkeologi Paling Mengesankan
Alejandro Frausto Menteri Kebudayaan setempat langsung memberikan pernyataan. Katanya, Huei Tzompantli adalah salah satu penemuan arkeologi paling mengesankan di negara itu, dalam beberapa tahun terakhir.Pernyataan tersebut mencatat bahwa di Mesoamerika pengorbanan manusia dipandang sebagai cara untuk memastikan kelangsungan alam semesta. Karena alasan itu, para ahli menganggap menara itu sebagai bagunan kehidupan dari pada kematian.
Suku Aztec dan masyrakat Mesoamerika lainya melakukan ritual pengorbanan manusia sebagai persembahan untuk matahari. Para arkeolog sendiri telah mengidentifikasi tiga fase kontruksi menara, yang dimulai antara 1486 dan 1502. Adat pengorbanan manusia sendiri telah dicatat sebagai budaya kuno di seluruh dunia.
Nelayan Ini Kaya Mendadak Setelah Temukan Muntahan Ikan Paus
Para peneliti juga menemukan bahwa penguasa China yang kejam diketahui memperbudak tawanan selama bertahun-tahun. Ini terjadi sebelum membantai mereka, sebagai persembahan ritual kepada dewa.
Sekelompok arkeolog dilaporkan juga menganalisis sisa-sisa korban manusia yang terbunuh selama Dinasti Shang. Dinasti Shang merupakan dinasti yang memerintah Lembah Sungai Kuning antara abad ke-16 dan ke-11 SM.