Menu iga sapi yang banyak dijumpai biasanya berupa iga bakar. Variasi menu iga sapi lainnya yaitu asem-asem iga belum begitu sebanyak iga bakar. Jika ingin menikmati asem-asem iga, warga Solo dan sekitarnya bisa mencoba di Dapur Solo, Jl Slamet Riyadi, dekat palang kereta api Purwosari, Solo.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Saat Esposin ke Dapur Solo, Selasa (5/3/2013) lalu, ternyata tinggal sedikit. Asem-asem iga yang memakai wadah panci besar itu memang jadi favorit pengunjung Dapur Solo. Padahal, waktu baru menunjukkan pukul 12.30 WIB.
Manajer Operasional Dapur Solo, Muhammad Nur Amin, mengemukakan asem-asem iga merupakan menu favorit di Dapur Solo. Sekitar 70 persen konsumen yang datang menikmati asem-asem iga. Setiap hari, Dapur Solo membutuhkan 50 kg iga sapi.
“Kalau Sabtu atau Minggu, liburan sekolah dan Lebaran bisa dua kali lipat. Banyak yang dipakai suguhan tamu dari luar kota. Keluarga juga banyak yang datang ke sini dan menjadi pelanggan setia. Begitu juga artis-artis. Pong Hardjatmo apabila ke Solo pasti makan asem-asem iga,” papar Amin.
Amin mengemukakan Dapur Solo melayani pesanan asem-asem iga baik untuk acara hajatan, menjamu tamu dan sebagainya.
Asem-asem iga merupakan menu eksotik bangsawan tempo dulu yang banyak digemari para saudagar dan kalangan ningrat di Solo. Para bangsawan itu sangat suka akan masakan yang memiliki cita rasa yang spesifik.
Sampai saat ini, asem-asem Iga tetap menjadi masakan favorit di Solo dan tak ada duanya di daerah lain. Harganya Rp8.000/potong.
Masakan ini berbahan baku iga sapi lokal pilihan, yang dipadu dengan bumbu-bumbu dan rempah-rempah seperti asem Jawa, gula pasir, gula jawa, cabai hijau, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, garam dan lainnya.
“Agar dapat menghasilkan daging iga yang empuk, membutuhkan teknik khusus dalam memasaknya,” imbuh Amin.
Hasil olahan oleh juru masak profesional dan berpengalaman di lingkungan keraton memberi sensasi rasa asam, sedikit pedas, manis dengan daging iga yang empuk.
Menyantap asem-asem iga memang asyik karena kita kadang harus memegangi tulang iganya. Penasaran rasanya, silakan Anda coba.