KARANGANYAR--Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara massal di Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu, Karanganyar guna memutus siklus terjangkitnya demam berdarah dengue (DBD) disepakati digelar pada Minggu (20/1/2013) pagi.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Rencananya PSN yang digelar pada pukul 07.00 WIB itu akan dilaksanakan bareng dengan tanda kentongan dan juga diumumkan dengan pengeras suara di sejumlah mesjid setempat.
“Setelah pada Kamis malam diadakan rapat antara DKK Karanganyar, Puskesmas Colomadu, warga dan tokoh masyarakat, akhirnya diputuskan PSN dilaksanakan pada Minggu pagi. Warga berlasan hari Minggu warga banyak yang di rumah sehingga warga ada waktu mengikuti PSN secara bersama-sama,” papar Kepala Desa Ngasem, Djoko Slamet Hariadi ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/1/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Colomadu. Penetapan status tersebut menyusul peningkatan kasus DBD dalam sepekan terakhir yang mengakibatkan dua bocah asal Desa Ngasem, Colomadu meninggal dunia.
Lebih lanjut Djoko mengatakan pihaknya mengaku telah membagikan 33 lampu senter kepada para ketua RT di wilayahnya agar nanti bisa digunakan untuk memeriksa jentik-jentik nyamuk. Karena tanpa senter, pemeriksaan jentik nyamuk pada tandon air milik warga yang ada di dalam rumah akan sulit terlihat.
Agar PSN berjalan efektif, pihaknya memembentuk tim tertentu sehingga ada yang bertanggung jawab. Dia mencontohkan PSN tingkat RT menjadi tangguh jawab ketua RT setempat. Untuk tingkat kebayanan, setempat yang bertanggung jawab dan seterusnya.
“Jadi nanti seluruh perangkat harus turun langsung, saya sebagai kepala desa akan keliling desa mengontrol PSN yang dilaksanakan serentak. Kami berharap hal ini bisa berjalan lancer dan efektif,” terang dia.