Selain karena terkenal modis dan tahu kalau di mal banyak cewek–cewek cantik, John Koplo pun mengubah penampilannya.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
“Tumben penampilanmu keren habis hari ini?” tanya Mas Behi. “Wes tak kandani, aku iki sudah berubah. Tahun baru penampilan kudu berubah apalagi untuk menarik perhatian gadis,” ujar John Koplo.
Pergilah ketiganya naik angkot. Tak disangka di angkot John Koplo kebelet pipis. Sesampai di mal mereka lebih dulu mengantar John Koplo buang hajatnya.
Setelah rampung ketiganya langsung menuju lift dan keliling-keliling mal. Tak disangka di mal setiap ada cewek-cewek yang lewat dan SPG yang bertugas cekikian menertawakan kondisi mereka bertiga.
Ketiganya bingung. “Wah….ini mesti karena kamu. Penampilanmu terlihat ndeso makanya diketawain,” ujar John Koplo mengejek Mas Behi.
Tak terima diejek Mas Behi membalas. “Potong rambut pakai gaya punk-kuncung segala, makannya digeguyu cewek,” balas Mas Behi sambil mengejek John Koplo. Sementara Den Baguse diam saja.
“Mbok penampilan itu yang gaul, macho seksi kayak penampilanku! Lihat para cewek dari tadi pada lihat aku semua,” tukas John Koplo. Tak disangka. Tiba-tiba ada mbak-mbak berhenti di depan mereka bertiga.
“Mas….mas…resletingnya kebukak tuh!” ejek Jeng Janeth.
Ketiganya kaget dan langsung lihat resleting masing- masing. John Koplo pun yang wajahnya berubah merah kisinan karena resleting celananya masih kebuka.
“Aduh….apes..apes ternyata resletingku tho! Pantesan cewek-cewek tadi pada senyam-senyum semua,” kata John Koplo dalam hati.
Nailur Rahma
Sapen, Jogja