Hampir setiap hari mereka runtang-runtung berboncengan sepeda motor milik Gembus yang masih kinyis-kinyis dan baru saja dilengkapi dengan alarm antimaling. Alarm ini akan otomatis berbunyi jika kunci kontak dinyalakan dan hanya akan mati apabila remote pengendalinya dipencet atau alarmnya dinonaktifkan.
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
Jumat pagi, ndilalah Jon Koplo yang giliran nggoncengke Tom Gembus muter kota Salatiga. Tiba waktu Salat Jumat, mereka mampir di sebuah masjid di Jl Jenderal Sudirman. Saat Koplo memarkirkan motor, Gembus sudah bercengkerama dengan relasinya yang kebetulan juga jumatan di situ. Mereka pun misah dan nyari saf sendiri-sendiri.
Selesai jumatan, Koplo keluar lebih dulu. Ia clingak-clinguk mencari Gembus, tapi Gembus belum nongol juga. Akhirnya, Koplo berinisiatif menunggu di parkiran, toh dia yang pegang kunci kontaknya.
Dengan cepat Koplo mengenakan jaket hitamnya. Lalu biar keren, kacamata hitamnya juga dipakai sekalian sambil berjalan menuju parkiran. Sejurus kemudian, Koplo naik motor dan menancapkan kunci kontaknya. Tapi tiba-tiba motor yang ditungganginya berbunyi keras sekali. ”Nguiiing... nguiiing... ” mirip sirene ambulans. Tentu saja Koplo njenggirat kaget. Dia panik. Apalagi, jamaah salat Jumat yang masih leyeh-leyeh di masjid langsung menatap tajam ke arah Koplo yang dandanannya memang sajak nyalawadi iti.
“Wadhuh, mesthi aku dikira maling iki!” batin Koplo gugup. “Dhuh Gusti... Piye iki, kok ora meneng-meneng...” Koplo tambah gembrobyos sambil ceklak-ceklek kunci kontak.
Beruntung, tak lama kemudian, bunyi alarm itu berhenti. Koplo pun lega. Dari arah pintu masjid, dilihatnya Gembus membawa remote alarm sambil klecam-klecem.
“Tujune kowe ndang teka Mbus. Nek alarme ora ndang mati, isa kelakon aku sing mati,” kata Koplo disambut tawa ngakak Gembus.
Indah Kurniawati, Jl Nusama 2 Perum RC, Ngringo, Jaten, Karanganyar