Saat melewati hutan pinus itulah, Koplo baru sadar kalau sedari tadi ada sebuah motor besar yang mengikutinya. Di kegelapan malam samar-samar terlihat pengendaranya berperawakan tinggi besar memakai jaket kulit hitam dan helm cakil. Karena penasaran, Koplo berhenti pura-pura ngecek HP. Eh, ternyata motor besar itu juga ikut berhenti dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Ketika Koplo memacu motornya, motor di belakangnya juga ikut ngebut.
Sambil berpikir untung rugi dan resiko terburuknya, Koplo menyusun strategi untuk menghadapi orang yang dikira penjahat tadi. Meskipun tubuhnya kalah besar, tapi bukan Jon Koplo namanya kalau takut. Jelek-jelek begitu ia juga sedikit-sedikit menguasai ilmu bela diri.
Setelah sampai di sebuah perempatan dengan penerangan lampu merkuri, Jon Koplo mengurangi kecepatannya. Layaknya adegan film laga, ia mengadang dengan memalangkan motornya di tengah jalan. Dengan menghimpun seluruh keberaniannya, Koplo berteriak, "Hei! Ngapa kowe ngetutke aku? Arep ngrampok ya?!"
Motor besar tadi berhenti, pengendaranya, sebut saja Tom Gembus, melepas helmnya sambil berkata, "Mboten kok Mas, kula mung golek kanca, lha dalane sepi sanget. Kula ajrih," jawab Tom Gembus ketakutan.
Jon Koplo tidak bisa menahan malu dan rasa gelinya. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala dan segera cabut diikuti Tom Gembus di belakangnya.
Peni Tri Hastuti Jl Salak II, No 2, 005/002, Magelang 56115