Suatu ketika John Koplo kalah saingan dengan Mas Behi yang juga pedagang baju yang membuka toko baru di sebelah kiri kios tokonya. Maklum sebuah spanduk besar telah dipasang, dengan tulisan “Pakaian Import” di depan toko Mas Behi. "Wek aku ,,, sing laris...sini pakai siasat kok," celetuk Mas Behi.
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
“Walah….bukne….nek kaya gini kita kalah saing...terus kapan lakunya?” celetuk John Koplo sambil ngeluh pada Jeng Janeth istrinya.
“Weeeeealah pak. Ini belum seberapa, besok itu disamping kanan juga ada penyewa lapak untuk kios baju-pakaian juga, jadi saingannya kanan–kiri pak!!!!” jawab Jeng Janeth dengan khawatir.
John Koplo pun semakin mumet dengan dua pesaing lainnya yang menyewa Ruko di sebelah kiri-kanannya.
Apa yang dikhawatirkan John Koplo terbukti. Besoknya Den Baguse membuka toko pakaiannya sambil memasang spanduk yang jauh lebih besar, dengan tulisan “Harga Termurah.” " Diskon okeh, pasti menang," kata Den Baguse.
John Koplopun depresi, “ Wah...aku kudu buat strategi buk ne? biar kita gak kalah saing dan bisa laris,” celetuk John Koplo. “ Strategi apa iku Pak e? tanya Jeng Janeth.
Keesokan harinya, John Koplo yang tidak mau kalah, menemukan ide-nya dan memasang spanduk yang lebih besar dari kedua pesaingnya di tokonya sendiri dengan tulisan “Masuknya Lewat Sini” sambil jemput bola setiap pembeli yang lewat depan toko Mas Behi dan Den Baguse..
“Sial….aku dicurangi,” celetuk Mas Behi dan Den Baguse yang sama-sama bingung dengan ulah John Koplo.
Leny
Seturan