Suatu hari. Waktu pulang lembur kerja sore. Lady cempluk minta dijemput Mas Behi suami tercinta, “Mas…entar sore nyuwun tolong jemput aku ya!, kayaknya sore angkot habis,” pinta Lady Cempluk .
Promosi Borneo FC dan Kejamnya Drama Sepak Bola
“Oke, siap, Mas ntar meluncur, tak tunggu di tempat biasa,” jawab Mas Behi. Kebetulan saat itu hujan deras, sehingga Mas Behi berangkat pakai jas hujan.
Saat sampai. Tukang ojek, para suami dan penjemput sudah menunggu di ruang penjemputan berderet – deret memarkir motornya. Para karyawanpun keluar pabrik.
Dengan penuh percaya diri Lady Cempluk menuju salah satu sepeda motor yang sedang parkir, lalu segera naik ke sepeda motor dan langsung memeluk pengendara yang masih menggunakan helm tertutup dan jas hujan.”Ayo mas Jalan!” pinta Lady Cempluk.
Seketika. Tiba-tiba datang juga Jeng Janeth, ” Mbak, maaf kamu itu siapa?, beraninya duduk dan meluk suami saya?” celetuk Jeng Janeth sambil emosi dan menarik pelukan tangan Lady Cempluk.
“Mbaknya keliru, saya bukan tukang ojek atau suamimu. Saya ini jemput istriku Jeng Janeth,” jelas Den Baguse suami Jeng Janeth. ”Waduh…mati aku, keliru peluk suami orang!, maaf mbak-mas” jawab Lady Cempluk kisinan sambil melepas pelukannya karena salah peluk.
“Sekali lagi maaf…Kebetulan jas hujan, helm dan sepeda motornya sama persis seperti suami saya juga. soalnya suami saya biasannya juga parkir di tempat ini,” jelas Lady Cempluk memberi alasan.
“Ada- ada saja, Istri keliru suami,” batin Jeng Janeth.
Nailur Rahma
Sapen