Esposin, JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji sumbangan sekitar 3,5 juta penggiat batik dalam memajukan industri batik Indonesia. "Saya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan pribadi mengucapkan terima kasih atas semua yang bapak dan ibu lakukan," katanya ketika membuka acara Gelar Batik Nusantara 2013 di Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda
SBY menilai batik telah berkembang pesat sebagai sarana promosi kebudayaan maupun sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri batik, paparnya, saat ini didukung sekitar 3,5 juta orang di pelbagai tempat di Tanah Air. Sekitar 500.000 orang terlibat langsung dalam industri batik, sedangkan 3 juta orang lainnya bekerja dalam industri penunjang industri batik. "Maka [batik] memberi kontribusi bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan penghasilan rakyat," katanya.
Kemajuan batik juga tampak dari perkembangan kualitas, corak, dan warna produk-produk yang dihasilkan oleh industri batik Indonesia. Kualitas dan ragam batik berkembang beriringan dengan tren penggunaan produk batik dalam berbagai acara di dalam dan luar negeri.
Kepala Negara mengaku dirinya dan Ibu Negara Ani Yudhoyono tidak pernah lupa membeli produk batik setiap kali berkunjung ke daerah yang memiliki industri batik lokal. "Dunia makin mencintai batik Indonesia. Saya hampir selalu memberikan cendera mata kepada tamu negara berupa batik. Kami ingin hadirkan batik pada masyarakat dunia," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, SBY dan Ani Yudhoyono menerima anugerah penghargaan Kriya Pusaka dari Yayasan Batik Indonesia karena dinilai berjasa dalam pengembangan batik Indonesia.