Berusia 100 Tahun, Begini Asal-usul Desa Sukabumi di Cepogo Boyolali
Desa Sukabumi di Kecamatan Cepogo, Boyolali, dulunya merupakan tiga wilayah yang dijadikan satu pada zaman Belanda tahun 1923.
Desa Sukabumi di Kecamatan Cepogo, Boyolali, dulunya merupakan tiga wilayah yang dijadikan satu pada zaman Belanda tahun 1923.
Waduk Cengklik Boyolali yang telah berusia lebih dari 100 tahun memberikan dampak besar dan mengubah wajah pertanian di wilayah Boyolali dan sekitarnya.
Warga Desa Sumbung, Cepogo, Boyolali, terus berupaya merawat situs cagar budaya Tapak Nata yang merupakan peninggalan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) X.
Wilayah Cepogo, salah satu kecamatan di Kabupaten Boyolali, memiliki kisah asal-usul penamaan unik yang berhubungan dengan perabot dapur di masa lalu.
Asal-usul nama Desa Gladagsari, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, tak lepas dari keberadaan alat angkut yang disebut gladak.
Dukuh Watu Penganten di Desa Cabeankunti, Cepogo, Boyolali, memiliki asal-usul penamaan yang unik dan terkait dengan sejumlah mitos.
Kompleks Makam Sonolayu di selatan Stadion Pandan Arang, Kelurahan Siswodipuran, Boyolali, yang dibangun oleh Keraton Solo tahun ini genap berusia 100 tahun.
Bangunan yang diyakini sebagai Candi Tampir dari era Mataram Kuno di Desa/Kecamatan Musuk, Boyolali, dihancurkan oleh seorang tuan tanah pada masa kolonial Belanda.
Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono, Boyolali, memiliki asal-usul yang menurut cerita turun temurun terkait dengan kondisi air di wilayah tersebut di masa lalu.
Desa Butuh yang kini menjadi kawasan industri dengan tujuh pabrik di Kecamatan Mojosongo, Boyolali, memiliki cerita terkait kesenian ledek yang menjadi cikal bakal penamaan desa itu.
Makam Ki Ageng Singoprono berada di Gunung Tugel, Nglembu, Sambi, Boyolali, yang menjadi saksi perselisihan antara dua orang sahabat.
Berdasarkan legenda atau cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Selo, Boyolali, sosok Mbah Petruk yang dipercaya sebagai penunggu Merapi merupakan pelindung sekaligus pembawa kabar.
Saat ini terdapat 1.683 spesimen dan 368 spesies tanaman yang menjadi koleksi Kebun Raya Indrokilo Boyolali.
Jejak bangunan kuno dan tempat bersejarah peninggalan era kolonial Belanda masih banyak dijumpai di Boyolali.
Ada tujuh sendang di situs petirtaan Cabean Kunti, Cepogo, Boyolali, dengan nama dan makna masing-masing yang jika dirunut menggambarkan alur kehidupan manusia.
Cerita asal-usul Situs Gajah Ndekem di Cepokosawit, Sawit, Boyolali, banyak diliputi misteri dan kisah mistis dari era Kerajaan Mataram Kuno.
Bupati Boyolali dibantu juru kunci Makam Pantaran mengganti kain penutup makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi, Dewi Nawang Wulan, Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram, dan Ki Ageng Kebo Kanigoro.
Desa Selo yang berada di sela-sela dua gunung, Merapi dan Merbabu, wilayah Kecamatan Selo, Boyolali, memiliki perjalanan sejarah yang unik sejak 100 tahun lalu.
Asal-usul nama Desa Kiringan, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, ternyata ada kaitan dengan perjalanan Bathara Katong, dari Kesultanan Demak, sebelum menjadi adipati pertama Ponorogo.
Asal usul Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, tidak lepas dari jasa Kyai Jembung, seorang kurir utusan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada masa penjajahan Belanda.
Desa Kebongulo di Kecamatan Musuk, Boyolali, ternyata dulunya masuk wilayah Klaten, begini ceritanya hingga beralih masuk ke wilayah Boyolali.
Di masa kini, Waduk Cengklik Boyolali kian populer sebagai salah satu destinasi wisata yang terjangkau berbagai kalangan.
Kegiatan Membaca Bersama Sejarah Boyolali, Kamis (8/6/2023), diikuti 18.200 orang yang mayoritas pelajar, melebihi target panitia awalnya merencanakan 5.000-10.000 peserta.
Kabupaten Boyolali yang genap berusia 176 tahun memiliki sejarah panjang dan asal-usul yang berkaitan dengan legenda Ki Ageng Pandan Arang.
Sekitar 5.000 orang direncanakan akan membaca serentak terkait sejarah Boyolali pada Kamis (8/6/2023).
Lokasi situs bersejarah Sumur Songo yang disebut sebagai peninggalan Sunan Kalijaga berada di Desa Candigatak, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
Situs Sumur Songo di Cepogo, Boyolali, konon dibuat di lokasi yang sebelumnya merupakan Candi Krikilan yang runtuh.
Komunitas Kandang Kebo bersama para pencinta sejarah dari beberapa daerah berdatangan ke Situs Sumur Songo di Cepogo, Boyolali, untuk kegiatan bersih-bersih situs bersejarah.
Wilayah Kelurahan Sambeng yang terpencil di tengah hutan jati Kecamatan Juwangi, Boyolali, memiliki cerita yang unik terkait asal-usul namanya.
Kampung Koplak di Kelurahan Siswodipuran, Boyolali, dulunya banyak dihuni orang keturunan Tionghoa, bahkan lokasi yang sekarang Pasar Ngebong sebelumnya merupakan makam atau bong China.
Jalan Londo di Kecamatan Cepogo, Boyolali, yang dibangun ulang dan akan dibuka oleh Pemkab Boyolali diduga memiliki sejarah panjang hingga sebelum zaman Belanda.
Sejarah hotel pertama di Boyolali yakni Hotel Bojolali yang menjadi langganan para pejabat pada 1917-an.
Sejarah Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) di jantung Kota Boyolali diyakini dulunya merupakan bangunan hotel pertama di Boyolali bernama Hotel Bojolali.
Di lereng Gunung Merapi bagian timur, Kecamatan Cepogo dan utara Kecamatan Selo yang masuk wilayah Kabupaten Boyolali sejak zaman Hindia Belanda dikenal sebagai Nieuw Zeeland van Java atau Selandia Baru-nya Pulau Jawa, hingga Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat membangun tempat tetirah berupa miniatur Keraton Surakarta.
Sejarah dan makna slogan Boyolali Tersenyum di Kabupaten Boyolali.
Situs Watu Genuk di Dukuh Watu Genuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali yang diduga merupakan sebuah candi, memiliki yoni berhiaskan ragam ikononografi unik yang bercerita.
Di tengah Kota Boyolali dahulu terdapat stasiun aktif yang dilewati trem kuda dari Solo pada 1892 hingga beberapa tahun setelahnya, yakni adalah Stasiun Boyolali atau Stasiun Boyolali Pasar, yang kini jejaknya hampir tak terlihat.
Candi Lawang berada di lereng timur Gunung Merapi wilayah Boyolali yang memiliki ketinggian 932 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Dalam cerita yang beredar di masyarakat, asal-usul Petirtaan Cabean Kunti dibangun oleh seorang pemuda bernama Joko Bandung yang ingin mempersunting wanita bernama Kunti.
Masa Jawa Kuno meninggalkan sejumlah peradaban di Kota Susu Boyolali, di mana berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Leiden Belanda dalam riset disertasinya pada 2009, mengungkap tiga dari 10 situs dinyatakan hilang.
Keberadaan mengenai struktur bangunan situs Watu Genuk menemui titik terang berdasarkan hasil riset tahap II yang digelar BPCB Jateng awal November 2021.
Sejak zaman dulu, masyarakat di Sruni, Musuk, Boyolali, juga sudah menjaga tradisi kupatan dan bakdan sapi.
Masa kolonial di Boyolali meninggalkan jejak sejarah berupa bangunan berarsitektur khas Belanda, salah satunya Benteng Renovatum yang kini adalah Taman Hutan Kota Sonokridanggo.
Orang Belanda yang dimakamkan di makam kuno peninggalan Belanda, yakni Makam Kerkop Dezentje di Ampel Boyolali, Johannes Augustinus Dezentje, merupakan eks pemilik Loji Gandrung Solo.
Salah satu saksi bisu sejarah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dapat ditemui di Kecamatan Ampel, yakni makam kuno peninggalan Belanda bernama Makam Kerkop Dezentje.
Sejarah penamaan Selo Boyolali erat kaitannya dengan lokasi wilayah tersebut yang berada di antara Gunung Merapi-Merbabu.
Dalam papan nama tertera bahwa Masjid Cipto Mulyo Pengging Boyolali didirikan pada Selasa Pon tanggal 14 Jumadil Akir 1838 je.
Masyarakat yang sekiranya memiliki koleksi berserajarah di rumah dan sudah tidak ingin merawatnya bisa menghibahkannya ke Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali.
Lokasi makam Raden Ngabehi (R. Ng.) Yosodipuro yang kini menjadi objek wisata ziarah, berada sekitar 12 km ke arah timur dari Kota Boyolali, atau 200 m ke arah utara dari Pemandian Tirto Marto Pengging.
Tradisi menguburkan ari-ari bayi yang baru lahir di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), dikenal dengan istilah Batir.
Banyak kereta yang berlalu lalang di perlintasan dekat Stasiun Telawa Juwangi, tapi hanya kereta api Joglosemarkerto yang singgah.
Pemerintah Kecamatan Juwangi telah berkomunikasi dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwasata (Disporapar) Boyolali terkait pengembangan potensi wisata termasuk Lodji Papak.
Beberapa penari dari Sanggar Krido Mudo sebelum pandemi juga sering berkeliling Indonesia untuk mementaskan pertunjukan tari topeng ireng.
Makam Beteng yang berlokasi di dua desa yakni Nglembu dan Pelem tersebut diharapkan menjadi lebih terangkat, dan mendapatkan perhatian.
Apakah asal usul nama Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah ada kaitannya dengan buaya dan lupa? Yuk cari tahu jawabannya di bawah ini!
Berdasarkan cerita tutur, asal usul Boyolali ternyata berasal dari frasa "Bayawis lali." Istilah itu muncul dalam perjalanan spiritual Ki Ageng Pandan Arang yang menjadi bupati pertama Semarang.
Nama Boyolali konon tidak lepas dari legenda perjalanan spiritual Ki Ageng Pandan Arang yang tak lain bupati pertama Semarang yang ditunjuk Sultan Demak Bintaro pada abad XVI.
Putri mendiang PB XII, GKR Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng, menceritakan goa raja dulunya merupakan tempat tapa brata atau semedi raja PB VI dan Pangeran Diponegoro.
Sendang Bendo bahkan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Sementara disebut Sendang Bendo, karena di sekitar sendang itu berdiri pohon bendo yang umurnya sudah tua.
Desa Klakah merupakan salah satu desa di Kecamatan Selo yang lokasinya berada di lereng Gunung Merapi. Ada cerita menarik di balik nama Klakah tersebut.
Nama Desa Sidomulyo di Boyolali mencuat karena kebijakan unik dari pemerintah desanya yang menyiapkan lokasi karantina bagi warga pemudik di tempat angker.
Wilayah Desa Genting memiliki luas sekitar 2.321 meter persegi dengan jumlah penduduk pada 2019 lalu sebanyak 6.869 jiwa.
Begini asal-usul Desa Teras di Kecamatan Teras, Boyolali.
Sejarah penamaan Pandeyan berasal dari keahlian warganya membuat peralatan dari besi.
Penamaan Desa Canden Boyolali berasal dari keberadaan candi yang kini tak ada lagi.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.