Esposin, SOLO -- Rencana Pemkot Solo melebarkan perlintasan sebidang Pasar Nongko untuk menampung limpahan lalu lintas saat flyover Manahan dibangun dibatalkan sesuai rekomendasi PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
Kondisi perlintasan sebidang itu saat ini dinilai sudah sesuai standar keselamatan lalu lintas perjalanan kereta api. Sesuai rencana, Pemkot melebarkan perlintasan sebidang Pasar Nongko satu meter ke kanan dan kiri untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat pengalihan arus dari perlintasan sebidang Manahan.
“Rekomendasi PT KAI tidak ada pergeseran perlintasan sebidang,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Nur Basuki, ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (5/7/2017).
PT KAI mempertimbangkan segi keamanan. Perlintasan sebidang memang harus dibuat menyempit dari jalan di sekitarnya. Hal ini untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di perlintasan tersebut.
Kondisi saat ini, lebar perlintasan sebidang enam meter atau dua meter lebih kecil dari lebar Jl. R.M. Said. “Nah rencana perlintasan kami lebarkan, tapi karena rekomendasinya begitu ya sudah kami ikuti,” katanya.
Ia tak menampik beban kendaraan di persimpangan sebidang Pasar Nongko akan meningkat seiring pengalihan arus lalu lintas dari arah Manahan ke Kota Barat maupun sebaliknya ke kawasan Pasar Nongko selama flyover Manahan dibangun. Sebagai solusi, Dinas PUPR akan meminta proyek flyover Purwosari tidak dikerjakan bersamaan dengan flyover Manahan.
“Kalau dikerjakan bareng ya wis, bisa macet total di perlintasan Pasar Nongko,” katanya.
Selain membatalkan pelebaran perlintasan sebidang Pasar Nongko, dia mengatakan Pemkot juga membatalkan rencana pelebaran Jl. R.M. Said. Saat ini rencana pembangunan flyover Manahan tinggal menunggu persetujuan Menteri Keuangan (Menkeu) terkait pelaksanaan pembangunan menggunakan sistem multiyears.
Pengajuan izin multiyears diajukan bersama tiga proyek lain di Kota Solo, yaitu pembangunan flyover Purwosari, jembatan Terminal Tirtonadi, serta jembatan gantung di Beton, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres. Jembatan tersebut akan menghubungkan kawasan Gadingan, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, dengan Beton, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo.
“Jika izin multiyears ini turun, rangkaian pekerjaan akan dimulai, seperti sosialisasi ke masyarakat,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, mengatakan tengah menyusun rekayasa lalu lintas, termasuk pengaturan arus kendaraannya selama proyek pembangunan flyover Manahan berjalan. Tak hanya itu, Dishub juga menyiapkan rambu-rambu penunjuk arah sehingga pengendara tidak bingung.