Esposin, NAGOYA – Di Indonesia, Mitsubishi terkenal sebagai pabrikan mobil. Tetapi di Jepang, Mitsubishi baru saja melakukan inovasi otomotif dengan menciptakan pesawat jet. Proyek tersebut dikerjakan bersama Toyota.
Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda
Bukan jet tempur, pesawat hasil inovasi otomotif itu merupakan jet komersial yang mampu memuat 90-100 penumpang. Jet terbaru pabrikan berlambang tiga berlian itu diberi nama Mitsubishi Regional Jet (MRJ).
Dikutip Esposin dari laman Nytimes, Senin (16/11/2015), setelah mengalami penundaan selama tiga tahun, MRJ akhirnya meluncur perdana di bandara Nagoya, Jepang, pekan lalu.
Meski baru meluncur, pesawat seharga US$47 juta atau sekitar Rp643 miliar hasil kolaborasi Mitsubishi Heavy Industri, Mitsubishi Aircraft, dan Toyota Motor Corporation itu sudah mengantongi 233 unit pesanan.
Mirip seperti pesawat N250 racikan PT Dirgantara Indonesia, MRJ juga menganut konfigurasi mesin twin engine yang diletakkan di bagian tenagah. Bedanya, pada MRJ baling-balingnya dibuat tertutup mirip pesawat komersial besar.
“Pesawat MRJ berhasi lepas landas untuk kali pertama berkat kerja sama dari semua pihak yang terlibat. Kami berusaha supaya pesawat ini dapat dinikmati sebagai pesawat komersial 2017 mendatang,” ungkap Presiden Mitsubishi Aircraft, Hiromichi Morimoto.
Meluncurnya MRJ inovasi otomotif Mitsubishi-Toyota sekaligus menandai era kebangkitan industri pesawat di Jepang. Pada 1960 silam Negeri Sakura juga sempat memiliki pesawat serupa, yakni YS-11. Akan tetapi kiprahnya terhenti saat perusahaan pembuatnya bangkrut.
Sedangkan Mitsubishi, menciptakan pesawat bukanlah keahlian baru. Di era Perang Dunia II, Mitsubishi dikenal sebagai perakit jet tempur bernama A6M Zero, yaitu jet yang membumihanguskan pelabuhan Pearl Harbour di Amerika Serikat.