Bagi Muhammad Firman, Sidrotun Naim merupakan penuntut ilmu sejati. Laki-laki yang bekerja sebagai konsultan karier ini menilai Naim yang ia kenal semasa kuliah di Jurusan Biologi Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah seorang intelektual yang sesungguhnya.
Promosi Persib Bandung, Timnas Indonesia dan Percaya Proses
“Pencapaian keilmuan Naim bukan karena untuk prestise, kebanggaan dan semacamnya melainkan benar-benar panggilan memahami ilmu. Dalam sosok dia, saya melihat contoh nyata seorang intelektual muslim yang selaras keilmuan sains dan agama,” ujar Firman melalui surat elektronik kepada Esposin, Minggu (24/6).
Firman menyebut Naim orang yang sangat membumi dan rendah hati. Dorongan berkarya Naim, menurut Firman, demi bangsa dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Di tengah semua prestasi dan kesibukannya, keluarga tetap menjadi perhatian utama Naim.
“Sebagai pribadi, dia ramah, rendah hati, senang bergurau, easy going. Kalau lagi kuliah atau kerja akademik, dia total tapi saat santai, bergurau, ya pol juga, dia senang mengobrol tentang apa saja. Biologi, agama, filsafat, pendidikan dan yang santai-santai termasuk film juga, wawasannya luas, tapi tetap sederhana,” imbuhnya.