Esposin, SOLO -- Pembangunan jalur kereta api (KA) akses Bandara Adi Soemarmo dan stasiun baru di Kampung Sekip, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo, rencananya mulai dikerjakan April mendatang.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Pejabat Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah, Dandung Iskandar, mengatakan proses pembebasan tanah untuk kepentingan pembangunan jalur KA akses Bandara dan stasiun baru kini hampir rampung. Panitia Pelaksana Pengadaan Tanah untuk proyek tersebut telah menyelesaikan proses pembayaran ganti rugi kepada warga Kadipiro yang telah menyetujui tawaran nilai ganti rugi.
“Warga kami beri waktu sebulan untuk membongkar atau meninggalkan rumah setelah mendapatkan uang ganti rugi. Kami targetkan bulan ini tanah sudah tersedia. Jadi bulan depan bisa masuk tahap konstruksi,” kata Dandung saat ditemui Esposin di Pendapa Kantor Kelurahan Kadipiro, Jumat (8/3/2018) sore.
Dandung optimistis proyek pembangunan jalur KA akses bandara itu bisa selesai sebelum Oktober 2018 mengingat bulan itu KA jurusan Stasiun Solo Balapan-Stasiun Bandara ditarget sudah harus mulai beroperasi melayani masyarakat. Dia menuturkan kini tinggal dihadapkan pada masalah pembebasan tanah dan bangunan milik warga Kadipiro yang masih menolak tawaran nilai ganti rugi.
Baca:
- Belum Setujui Ganti Rugi Lahan, Warga Terdampak KA Bandara Solo Protes Lewat Spanduk
- Warga Bantaran Rel Terdampak KA Bandara Diminta Sadar Diri
- Santunan Warga Bantaran Rel Terdampak KA Bandara Solo Tinggal Tunggu SK Gubernur
Dandung menceritakan telah meninjau kembali bakal lokasi pembangunan jalur KA akses bandara dan stasiun baru. Dia menyebut beberapa warga yang sudah menerima uang ganti rugi kini telah mulai membongkar rumah mereka yang terdampak proyek.
Sedangkan beberapa warga yang belum membongkar rumah karena beragam alasan. Dandung mendapati beberapa warga belum membongkar rumah karena bingung dengan batas lokasi pembangunan jalur KA akses bandara.
“Di Kampung Lemah Abang sudah ada banyak rumah yang dibongkar. Namun, ada juga yang belum mulai. Beberapa dari mereka menyampaikan ada kesulitan saat mau membongkar rumah, yakni tidak mengetahi sampai mana batas rumah yang tidak terdampak proyek. Mereka meminta bantuan BPN unuk mengetahui batasnya,” jelas Dandung.
Sementara itu, sejumlah pejabat BPN Solo yang menjadi anggota dan pegurus Tim Panitia Pelaksana Pengadaan Tanah proyek pembangunan jalur KA akses Bandara enggan diwawancarai. Mereka menyarankan wartawan untuk mewawancarai lagsung Kepala BPN selaku ketau panitia pada lain kesempatan.
Kepala BPN Sunu Duto Widjomarmo kini tengah berada di Purwokerto untuk menghadiri pertemuan dengan kepala BPN se-Jateng. Salah seorang warga Kampung Lemah Abang, Perwirawan, mengaku lega setelah menerima uang ganti rugi tahap kedua.
Dia menjelaskan uang ganti rugi tahap kedua adalah uang ganti rugi yang diberikan kepada warga terdampak proyek pembangunan jalur KA akses bandara yang sebelumnya mengajukan permohonan agar sisa tanah dan bangunan lebih baik dibebaskan sekaligus karena tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Sedikitnya ada 11 warga yang menerima uang ganti rugi tahap kedua setelah disetujui permohonannya. “Nilai uang ganti rugi tahap kedua sama seperti uang ganti rugi tahap pertama. Ganti rugi tanah sisa per meter sama dengan nilai tanah yang terkena dampak langsung. Setelah mendapatkan uang ganti rugi tahap kedua, saya tinggal melanjutkan agenda pindahan barang-barang dan kemudian bongkar bangunan secepatnya,” kata Wira.