Begitu Cempluk kembali ke tempat duduk, dia tak bisa menahan untuk bertanya pada Jon Koplo yang kebetulan menjadi teman sebangkunya.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
“Plo, ada apa sih kok pada cekikikan gitu?”
Tanpa menjawab Koplo hanya menunjuk kaki Cempluk.
“Apa ta?” tanya Cempluk masih belum mudheng.
“Tuh Kaos kakimu selen, satu hitam, satunya hijau tua!”
Blaikkk..!. Bagai disambar petir muka Cempluk seketika memerah. Ternyata memang benar yang dikatakan Koplo. Sekilas memang tampak sama, tapi kalau diperhatikan secara saksama, apalagi kalau terkena sinar matahari, warnanya terlihat sekali berbeda.
Cempluk mengingat-ingat kembali kenapa bisa memakai kaos kaki selen begitu. Rupa-rupanya dia tadi asal ambil. Kaos kaki yang belum dilipat dan masih berada di ember tempat jemuran langsung dia samber begitu saja. Dasar masih pagi buta, Cempluk tak bisa membedakan warna hitam miliknya dan warna hijau tua, milik bapaknya!
“Oalaaaahhh... isin tenan aku, Plo!” kata cempluk sambil menutupi wajahnya.
Alhasil, selama seharian di sekolah, Cempluk tak sedikit pun beranjak dari tempat duduknya.
Fitri Gendrowati, oshinura@yahoo.co.id