Suatu ketika, Lady Cempluk kehilangan beberapa puluh ribu uang hasil jualannya. Saking ramainya pembali sehingga dia tidak mampu mengawasi satu persatu polah tingkah pelanggannya.
Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia
Hari berikutnya, untuk ke dua kalinya kejadian itu terulang kembali.
“Isa bangkrut yen ngene terus, sudah dua hari simbok kelangan duit dagangan,” wadul Lady Cempluk curhat panjang lebar kepada Jon Koplo, sang buah, hati tentang prahara yang terjadi di kiosnya.
Jon Koplo yang gaul dengan dunia gedget menerangkan kepada simboknya, bahwa HP-nya bisa berfungsi sebagai CCTV. Akhirnya Lady Cempluk menyetujui ide anak kesayangannya itu.
Hari berikutnya, HP Jon Koplo yang canggih dengan memori 8 GB cukup untuk merekam hingga durasi 2 jam-an dipasang di atas rak dengan posisi record guna untuk memantau pergerakan pembeli. Rencananya setiap 2 jam sekali Jon Koplo akan mengambil HP-nya kemudian di lihat hasil rekamannya.
Dua jam berlalu sejak pertama kali Jon Koplo memasang. Tiba saatnya Jon Koplo melihat hasil rekamannya. Perasaan penasaran menyelimuti hatinya.
“Lha dalah... Mbok… Simbok... Lha kok malah HP-ku sing ilang?” teriak Jon Koplo setelah mengetahui HP-nya yang canggih raib disikat maling.
Dwi Sri Suharni, Dongeng RT 003/RW 001, Sapen Mojolaban, Sukoharjo 57554