Setelah sarapan, semua kembali ke dalam bus kecuali Jon Koplo yang sedang berada di toilet karena kebelet pipis. Di dalam toilet Koplo kaget karena melihat dompet tebal tergeletak di kamar mandi. Ia langsung mengambil dan memeriksa isinya,
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
“Wah, uangnya banyak banget, kasihan yang punya dompet,” batin Jon Koplo. Setelah memeriksa identitas pemilik dompet, ternyata alamat sang pemilik ada di daerah Solo.
Akhirnya Koplo memutuskan untuk menyerahkan dompet temuannya ke kantor SPBU, biar yang punya dompet nanti bisa mencarinya lagi di kantor. Koplo pun segera kembali ke dalam bus.
“Kok lama banget sih, Plo?” tanya Gembus yang duduk di sebelah Koplo.
“Wah, aku tadi nemu dompet, Mbus, uangnya banyak banget, jutaan!” Koplo terlihat bangga.
“Tenane, Plo? Wah cocok, nanti bisa buat tambah-tambah sangu,” Gembus ikut bersemangat.
“Tapi sudah aku serahkan ke kantor SPBU. Lagipula ada alamatnya, orang Solo”,
“Hah? Mbok serahkan, Plo? Kamu kok lugu banget sih? Iya kalau itu nanti dikembalikan, kalau dipek dhewe sama petugas SPBU piye? Apalagi alamatnya Solo, jelas lebih dekat sama kita to, bisa kita balikin,” Gembus kaget tidak habis pikir.
“Wah, bener juga ya Mbus, sori aku tadi juga bingung kok,” Koplo menyesal.
Bus sudah melaju kira-kira setengah kilometer dari SPBU, Koplo yang duduk di bangku paling depan dekat pintu tiba-tiba punya firasat bertanya pada sang kernet.
“Mas, kamu kehilangan dompet nggak ?” seketika sang kernet memeriksa kantong celananya.
“Wah, iya Mas! Aduh, ketinggalan di kamar mandi,” kernet itu tersadar dan panik luar biasa, sopir langsung menghentikan busnya. Si kernet seketika berlari kembali ke arah SPBU, Jon Koplo mengikuti berlari di belakangnya, sambil berteriak-teriak “Maaas, dompetnya ada di kantor”.
Selang beberapa saat dompet itu pun kembali ke tangan sang kernet. Mereka berdua berjalan kembali ke bus dengan lunglai, seisi bus menunggu dengan tegang.
“Mas, itu tadi uang carteran bus yang tadi pagi sampeyan bayarkan ke saya,” ucap sang kernet sambil meringis kearah Jon Koplo.
Ummi Naimul Faizah, Karang Asem, RT 001, Banaran, Kalijambe, Sragen