Setelah beberapa toko dilewati, dan membeli beberapa makanan khas Solo, kemudian dalam perjalanannya dia membaca sebuah toko berplakat Goysen .... 1 kg = Rp2.000. Di belakang kata Goysen tulisan di papan kecilnya sudah nglothok. Cempluk yang kelihatnnya juga lagi nyidam itu langsung tergoda, sayang tokonya sudah tutup.
Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan
“Mas, panganan goysen ki apa ya? Aku kok pengen. Cuma 2000 rupiah per kg lho.”
“Iya ki Dik, Mas juga penasaran. Namanya aneh.”
“Ya sudah Mas, besok dibaleni kesini lagi ya?”
“Oke.”
Sang suami pun dengan setia menemani Cempluk untuk mendatangi toko tersebut, namun sayang toko tersebut lagi-lagi tutup. Sampai hari ketiga, jatahnya Cempluk tidak ada kelas, sang suami pun rela ngantar jauh-jauh demi sang Cempluk tercinta.
Ndilalah, tokonya buka. Namun setelah mereka sampai di TKP, apa yang terjad saudara-saudara? ternyata, yang terlihat di dalam toko tersebut adalah beberapa orang memegang setrika dan tumpukan baju. Ternyata goysen adalah nama sebuah tempat laundry, bukan makanan seperti yang ada dalam pikiran Cempluk.
Burroidah Nur Armiawati, Krendetan RT 001/ RW 008 Sukoharjo