Solopos.co, BANDA ACEH — Sepertinya para petani lombok dan brambang perlu segera memanen lalu menjual komoditas pertanian mereka. Demikian juga para pedagang bumbu dapur, sepertinya perlu segera menghabiskan stok cabai dan bawang merah yang telanjur mereka kulak dengan harga supermahal.
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
Pasalnya, 9.700 ton cabai rawit dan 17.000 ton bawang merah impor siap masuk pasar dalam negeri. Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang ditemui wartawan seusai meninjau lokasi bekas gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Ia mengaku sudah mengambil sikap untuk mendatangkan komoditas cabai rawit dan bawang merah dari luar negeri lantaran stok dalam negeri dianggap tidak mencukupi. Menurut dia, faktor cuaca yang basah di musim kemarau ini turut membawa andil terhadap gagal panen sehingga stok dalam negeri secara keseluruhan menjadi tidak cukup.
"Mau tidak mau, kita impor untuk jaga stabilitas di dalam negeri. Kami ambil sikap untuk datangkan sekitar 9.700 ton cabai rawit dan 17.000 ton bawang merah," ujar Gita. Ia menuturkan belasan ribu ton komoditas cabai rawit dan bawang merah impor akan masuk ke pasar di dalam negeri secara bertahap mulai pekan ini.
Pemerintah memilih mendatangkan cabai rawit dan bawang merah dari negara Vietnam dan Tiongkok. "Mudah-mudahan ini bisa membantu menjaga [stabilitas harga]," ujarnya.