“Nanti kita makan di Salatiga saja. Ada restoran favorit Papa. Kalau kalian ngantuk bobok saja dulu, nanti kalau sudah sampai tak gugah,” pesan Koplo.
Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris
Lady Cempluk, istrinya yang kebetulan juga sudah capai pun segera menemani anaknya tidur di dalam mobil.
Sampai di daerah Bergas, Koplo mampir ke SPBU untuk mengisi bensin. Nah, pada saat Koplo turun untuk membuka tangki bensin itulah Gembus terbangun karena kebelet pipis. Karena khawatir pipisnya selak metu, Cempluk pun buru-buru mengantar Gembus ke toilet. Sementara itu Jon Koplo yang sudah selesai mengisi bensin langsung nyetarter mobilnya dan melanjutkan perjalanan ke Salatiga
Singkat cerita, perjalanan sudah sampai di rumah makan yang dimaksud. Koplo pun segera memarkir mobilnya dan bermaksud membangunkan anak dan istrinya. Namun ketika menengok ke belakang... badalaaa! Koplo kaget bukan kepalang karena di jok belakang ternyata kosong melompong! “Hlo, nang endi anak bojoku mau?” gumam Koplo heran. Ia pun segera menghubungi HP Cempluk, namun mak kriiiing... ternyata HP istrinya masih ada di dalam mobil. Di tengah kepanikan, Koplo sempat berpikir, ”Ah, mesthi mudhun nang pom bengsin mau, wong mung mandheg neng kana.”
Ia pun segera menghidupkan mobilnya dan kembali lagi ke arah Semarang. Namun sampai di SPBU koplo tambah judheg karena anak-istrinya sudah tidak ada semantara petugas pom bensin tak tahu-menahu.
Di tengah kegalauannya, ndilalah HP-nya berbunyi. Ternyata dari kakak iparnya yang tinggal di Ambarawa.
“Halo... Piye ta Dhik, anak-bojo kok ditinggal nang pom bensin? Gilo, anak-bojomu mrene naksi,” tegur Gembus.
“Oh, nggih, Mas. Kula tak langsung mriku!” ucap Koplo lega.
Agustinus Heruwanto, Guru SMA Pangudi Luhur St Yosef Solo