Pekerjaan yang paling mudah adalah menyuruh orang, ungkap Kepala SMA Batik 1 Solo, Literzet Sobri, yang baru-baru ini meraih predikat kepala sekolah berprestasi di Kota Solo 2011. Meski begitu, belum tentu perintah itu dilaksanakan dengan sepenuh hati.
Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia
“Saya tidak akan nyuruh jika saya sendiri tidak pernah melakukan atau melakoninya, saya bisa pasti orang lain lebih bisa,” tegas dia saat dijumpai Espos disela-sela kegiatannya, Jumat (16/12/2011).
Dia mengungkapkan menjabat sebagai kepala sekolah, otomatis membikin dirinya makin termotivasi agar bisa menjadi teladan bagi guru dan siswa. Tugas di pucuk pimpinan ini memang bukan hal yang mudah, amanah menjadi seorang teladan harus bisa kelola agar mampu menginspirasi mereka yang berada di lingkungan sekitar.
Tak jarang pula dirinya memberikan instruksi dihadapan guru dan siswa agar bersikap profesional dalam segala hal. Dia pun juga harus berkomitmen dan menjalankan apa yang telah diuacapkan.
“Saya yang memberi perintah, saya juga harus berkomitmen,” jelas dia.
Dia mengatakan misalnya saja dirinya meminta guru dan siswa bersikap berdisiplin dan tertib di segala bidang, artinya ada atau tidak ada kehadirannya di sekolah mereka harus bisa berkomitmen untuk menjalankan tugas.
Literzet yang akrab disapa Pak Zet, mengaku salut dengan kinerja guru, staf dan siswa yang mendukung kebijakan dan melaksanakan tugas dengan sepenuh hati. Sewaktu dirinya ditunjuk pemerintah untuk ikut pelatihan di Australia selama beberapa hari, pekerjaan kantor berjalan lancar.
“Artinya sistem telah berjalan, konsep bekerja dengan sungguh-sungguh telah diterapkan.”
Lebih lanjut, dia mengungkapkan prestasi yang diraihnya di tingkat kota dan juga berhasil unggul juara III di tingkat Provinsi Jawa Tengah akan menjadi cambuk agar dirinya lebih berprestasi. “Senang bisa mendapat penghargaan, tapi lebih senang bisa mengispirasi banyak orang,” jelas dia.
(Dina Ananti Sawitri Setyani)