SRAGEN – Jumlah pemudik yang menggunakan jasa transportasi kereta api yang turun di Stasiun KA Sragen sampai saat ini belum bertambah secara signifikan.
Kepala Stasiun Sragen, Radne Anyarto Tulad, menjelaskan pemudik sampai di Stasiun Sragen pada pukul 23.00 WIB dan 04.15 WIB, hal tersebut seiring dengan kedatangan armada kereta api jurusan Jakarta, yaitu KA Gaya Baru dan KA Brantas. “Pemudik lebih banyak menggunakan KA Brantas, karena waktu kedatangan pagi hari memudahkan mereka melanjutkan perjalanan,” jelasnya kepada Esposin.
Promosi Borneo FC dan Kejamnya Drama Sepak Bola
Radne menjelaskan tahun ini tidak akan ada lonjakan jumlah pemudik atau penumpang KA karena aturan dan kebijakan yang telah diterapkan berupa okupasi kereta api jarak jauh hanya 100%. “Penumpang sudah ditetapkan sesuai dengan jumlah kursi yang disediakan, sehingga kejadian tahun-tahun yang lalu sampai banyak penumpang terlantar tidak akan ada lagi,” jelasnya.
Oleh karena itu, berdasarkan prediksi dalam hasil rapat koordinasi PT Kereta Api jumlah pemudik yang menggunkan kereta api akan menurun hingga 20%. Selain itu pihaknya kesulitan untuk mendapatkan angka jumlah pemudik karena sistem komputerisasi. “Karena sistem komputerisasi jadi kesulitan untuk menentukan berapa total angkanya, karena masih bisa berubah-ubah,” paparnya.
Meski demikian, jumlah pemudik yang turun di Stasiun Sragen diperkirakan akan mulai bertambah cukup banyak pada H-3 Lebaran. “Mulai tanggal 16 sepertinya akan mulai banyak, karena pemudik memilih waktu bertepatan dengan liburan tanggal 17 Agustus,” paparnya.