Ketika Koplo masih duduk di kelas V SD, setiap berangkat dan pulang sekolah ia selalu naik bus bersama teman-temannya. Maklum, jarak antara rumah dan sekolahnya cukup jauh. Namun suatu hari mereka memutuskan untuk pulang sekolah dengan jalan kaki. Padahal jaraknya sangat jauh, dari daerah Stasiun Balapan sampai ke daerah Jaten!
Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia
”Ayo, teman-teman, kita harus kuat seperti Kera Sakti, Biksu Tong dan murid-muridnya!” seru Koplo pada teman-temannya. Dengan penuh semangat 45 mereka berjalan di tengah panasnya sinar matahari, bernyanyi dan bercanda bersama. Di sepanjang jalan mareka sangat riang seperti layaknya kera sakti bersama teman-temannya dalam film kesukaan mereka. Tak terasa sudah berkilo-kilo meter mereka berjalan.
”Uhhh... capek! Aku haus nih,” tiba-tiba salah satu teman Jon Koplo ada yang mengeluh. ”Sabar teman-teman, kita pasti segera sampai rumah kok,” Jon Koplo coba memberi semangat. Mereka pun melanjutkan perjalanan panjangnya itu." Setelah menempuh perjalanan selama dua jam, akhirnya sampailah mereka di rumah Jon Koplo. Kontan saja mereka langsung ngglethak di lantai teras rumah saking capeknya. ”Lho kok pada loyo ini kenapa?” tanya Lady Cempluk, ibu Jon Koplo heran.
”Capek banget, Ma. Tadi kami pulang jalan kaki dari sekolah sampai rumah ini. Kan kami pingin kayak kera sakti, Ma,” jawab Koplo terengah-engah. Lady Cempluk hanya bisa mlongo. Ia heran kenapa anaknya bisa senekat itu.
”Sudah, besok jangan diulangi lagi! Cerita di TV itu cuma ethok-ethokan. Ada-ada aja kalian ini,” sahut ibu Koplo sambil gedheg-gedheg. Sekarang, Jon Koplo yang sudah menjadi mahasiswa di Universitas Negeri di Solo ini hanya bisa tertawa mengingat kejadian masa kecilnya yang begitu polos.
Kiriman Nuna Erny Wargiyanti, Puspan RT 02/ RW VII Blulukan, Colomadu, Karanganyar