Esposin, CARACAS -- Sebuah pesta wisuda di Venezuela berakhir dengan peristiwa tragis. Sejumlah pria bersenjata menyerbu pesta wisuda di satu rumah di negara bagian Bolivar Venezuela tengah dan membunuh delapan orang, termasuk enam remaja, kata jaksa penuntut umum negara itu pada Minggu (21/7/2013).
Promosi Persib Bandung, Timnas Indonesia dan Percaya Proses
Kejaksaan Agung mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa beberapa pria bersenjata melepaskan tembakan berulang kali di kerumunan pesta pada Sabtu di Caicara del Orinoco, sebuah kota di tepi selatan Sungai Orinoco.
Negara Amerika Selatan menderita salah satu terburuk di dunia dalam hal tingkat pembunuhan dan penembakan. Tetapi jarang terjadi seperti tingginya angka kematian dalam satu insiden.
Surat kabar setempat, Correo del Caroni, mengatakan para korban telah menghadiri perayaan wisuda.
"Mereka menyerang para korban di dalam rumah dan kemudian mengeksekusinya tanpa ampun ... mereka tidak meninggalkan satu orang pun hidup-hidup," kata salah satu pemimpin komunitas, yang meminta tak disebut namanya, kepada harian tersebut.
Pemerintah Presiden Nicolas Maduro berada di bawah tekanan untuk dapat mengurangi kejahatan kekerasan, yang menjadi perhatian terbesar untuk Venezuela.
Dalam insiden terpisah pada Minggu, empat pria dan seorang wanita dibunuh oleh orang bersenjata berkerudung di satu pesta ulang tahun di Valle de La Pascua di negara bagian tengah Guarico, kata jaksa.
Pemerintah Maduro mengatakan pihaknya membuat kemajuan dan menuduh media serta oposisi menggunakan taktik untuk menakut-nakuti dan membesar-besarkan pertumpahan darah untuk kepentingan politik.
Para ahli mengatakan masalah ini berakar pada sistem keadilan yang tidak berfungsi, penjara-penjara yang dikendalikan geng, dan kondisi kerja yang buruk untuk polisi - beberapa di antaranya diyakini terlibat melakukan kejahatan berat.