Esposin, LILLE — Wales bakal mencetak prestasi tertinggi dalam sejarah sepak bola mereka apabila bisa menundukkan Belgia pada perempatfinal Piala Eropa 2016 di Stade Pierre Mauroy, Lille, Sabtu (2/7/2016) 02.00 WIB.
Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris
Wales tampil meyakinkan meski mereka datang ke Prancis sebagai tim debutan. Euro kali ini sekaligus mengakhiri penantian panjang mereka untuk tampil di turnamen major sejak 58 tahun silam. Tapi Wales tidak pernah mampu melangkahkan kaki lebih jauh dari perempatfinal ketika turun di turnamen besar.
Tim berjuluk The Dragons (Sang Naga) itu kandas di perempatfinal saat Piala Dunia 1958 di Swedia gara-gara gol pemain Brasil, Pele. Penampilan tim Britania Raya itu juga hanya sampai ke delapan besar pada Piala Eropa 1976, karena kalah dari Yugoslavia.
Nah, pertandingan melawan Belgia di Lille bakal menentukan Wales bisa atau tidak lolos ke semifinal turnamen besar untuk kali pertama sepanjang sejarah, alias melampui pencapaian mereka pada Piala Dunia 1958 dan Euro 1976.
“Ya, saya pikir cukup fair mengatakan itu [laga melawan Belgia] sebagai pertandingan terbesar dalam sejarah Wales, khususnya selama periodeku dan beberapa saat terakhir ini. Kami tahu perempat final [Piala Dunia] 1958, namun sejak itu, ini benar-benar laga terbesar sepak bola Wales. Ini sesuatu yang kami nantikan,” jelas bintang Wales, Gareth Bale, seperti dilansir France24.com, Kamis (30/6/2016).
Wales tidak merasa takut bertemu Belgia yang berstatus sebagai favorit di Prancis ini. Sang Naga memang menelan lima kekalahan dalam 12 perjumpaan kedua tim. Namun, bentrok terakhir dimenangi Wales dengan skor 1-0 di Cardiff pada kualifikasi Piala Eropa 2016. Bale masih mengingat betul kemenangan atas Belgia tersebut karena itu menjadi laga spesial ke-50 dirinya bersama Wales. Apalagi, ia juga menjadi pencetak gol kemenangan.
“Hasil itu [kemenangan di Cardiff] membuat kami percaya diri. Sejak itu, kami benar-benar yakin untuk kali pertama kami bisa melawan tim yang sangat top,” jelas Bale, seperti dilansir Theguardian.com.
Bale bisa kembali menjadi pemain kunci Wales di depan Belgia pada pertarunan di Lille nanti. Bintang Real Madrid tersebut selalu mencetak gol dalam masing-masing tiga laga di fase grup. Bale juga memaksa pemain Irlandia Utara, Gareth McAuley, melakukan gol bunuh diri saat Wales menang 1-0 di babak 16 besar.
Meski demikian, Pelatih Belgia, Marc Wilmots, tidak akan menerapkan man in marking alias memberi penjagaan khusus kepada Bale. “Bale bermain dengan peran bebas, dia bisa di mana saja, di sayap, di sentral serangan. Namun kami tidak akan menempatkan satu orang khusus untuk mengawalnya, kami akan bermain kolektif menghadapinya,” jelas Wilmots, seperti dikutip Soccerway.com.
Wimots berharap kapten Belgia, Eden Hazard, kembali fit 100 persen setelah timnya membungkam Hungaria 4-0 di babak 16 besar. Pemain Chelsea itu bermain gemilang di laga itu dengan mencetak satu gol dan satu assist. Di sisi lain, Wilmots akan terpaksa mencari strategi untuk menutup lubang yang ditinggalkan bek sentral Thomas Vermaelen, karena sanksi akumulasi kartu kuning.
Bek Belgia, Jodan Lukaku, menganggap Hazard masih kalah dibandingkan Bale. "Bale akan lebih baik dibangkan Hazard. Dia [Bale] berada di levelnya sudah cukup lama. Di momen kunci di level klub, Bale menjadi orangnya. sementara Hazard masih tidak konsisten," jelas saudara Romelu Lukaku itu.
Setali tiga uang, Wales juga berharap kapten mereka, Ashley Williams, bisa fit 100 persen setelah mengalami cedera saat melawan Irlandia Utara.