Esposin, LENS — Turki akhirnya finis pertingkat ketiga Grup D setelah memecundangi Rep. Ceko dengan skor 2-0 pada laga penutup penyisihan grup di Stade Bollaert-Delelis, Lens, Rabu (22/6/2016) dini hari WIB.
Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia
Dua gol tim berjuluk Ay-Y?ld?zl?lar (Bulan Sabit-Bintang) tersebut masing-masing dipersembahkan Burak Yilmaz dan Ozan Tufan. Hasil ini membuat Turki yang sebelumnya menelan kekalahan dari Spanyol dan Kroasia berharap bisa lolos ke babak 16 besar sebagai satu dari empat peringkat ketiga terbaik dari enam grup.
Melihat daftar peringkat ketiga terbaik sementara, Turki menempat urutan ketiga di bawah Slovakia dan Irlandia Utara. Mereka memiliki nilai sama dengan Irlandia Utara dan Albania masing-masing tiga poin. Namun selisih gol Turki masih kalah dari Irlandia Utara. Kepastikan Turki lolos ke babak 16 besar pun baru bisa ditentukan setelah pertandingan-pertandingan penutup di Grup E dan F yang dimainkan Kamis (23/6/2016) dini hari WIB tadi.
Setidaknya, Turki bisa bernapas lega setelah akhirnya meraih poin penuh pada penyisihan grup ini. Tim besutan Fatih Terim itu ini menjadi bulan-bulanan kritik karena dua kekalahan dalam laga sebelumnya di Grup D, yakni dipecundangi Spanyol 0-3 dan dipermalukan Kroasia 0-1.
Winger Turki, Arda Turan, menjadi salah satu pemain yang paling banyak dihujani kritikan. Bahkan ia mengaku kritik itu sampai membuat ibundanya menangis. Tak ayal, pemain Barcelona itu sangat bersyukur timnya akhirnya bisa pecah telur di penyisihan grup.
“Saya berusaha tidak menangis. Namun mereka membuat ibuku menangis. Namun jangan khawatir, saya sudah membuat mereka untuk mempertimbangkan ini. Tentu kekalahan melawan Kroasia dan Spanyol bukan sesuatu yang mengejutkan. Saya terima kami tidak bermain bagus pada laga-laga itu. Sekarang kami berjuang untuk negaraku dan kehormatanku. Saya pikir hari ini kami layak dengan antusiasme kami,” jelas Turan, seperti dilansir Dailymail.co.uk.
Sementara itu, hasil di Lens memastikan Cheska harus pulang dari Prancis. Tim besutan Pavel Vrba melakoni putaran grup hanya dengan sebiji poin, yakni ketika menahan imbang Kroasia 2-2 pada laga kedua.
Kekalahan dari Turki sekaligus memberi noda bagi karier Petr Cech di pentas Euro. Kiper Arsenal tersebut total mengalami kebobolan 20 gol sejak melakoni debut di turnamen ini pada 2004, rekor kebobolan tertinggi bagi seorang kiper dalam sejarah Euro.
“Ini kekecewaan besar buat kami karena sebelum t urnamen kami tahu kami ingin mendapat setidaknya satu poin dalam dua laga agar bisa bersaing untuk lolos ketika melawan Turki di pertandingan terakhir,” jelas Cech, seperti dikutip Espnfc.com.