Sehari-hari John Koplo berprofesi sebagai satpam mal. Tugasnya tentu saja untuk mengamankan mal dan bertanggung jawab jika ada kejadian krimimal atau tindakan yang tidak diinginkan. Baik mengamankan pengunjung dari copet, pencuri bahkan teroris. Tentu tugas John Koplo tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyaknya pengunjung mal memaksanya lebih cermat. Apalagi di sore hari menjelang Tahun Baru, wajar mal padat pengunjung.
Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia
Suatu ketika John koplo sedang tugas keliling mal. Tiba-tiba John Koplo justru dipanggil manajernya untuk mendampingi Jeng Janeth seorang reporter yang kebetulan akan melakukan peliputan tentang harga kebutuhan pokok.
Tiba-tiba dari lantai dua John Koplo dan Jeng Janeth mendengar ada suara gaduh dan ramai bertengkar. Pergilah keduanya menuju TKP untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Setelah dicek, ternyata ada Mas Behi dan Den Baguse dua orang anggota TNI dan Polri lengkap berseragam yang terlibat adu mulut. Beruntung, sebelum terjadi kekerasan antara keduaanya, datanglah John Koplo yang memang terlihat sudah berumur tua. Ia keluar dan dengan berani mengambil tindakan tegas untuk melerai dan mengamankan keduannya agar tidak menganggu pengunjung mal yang lain.
John Koplo mencoba melerai Den Baguse dan Mas Behi. Namun kedua aparat tersebut tetap panas. Merasa tidak digubris, akhirnya John Koplo pun ikut panas. Ia tidak bisa menahan emosi dan menampar kedua pengunjung itu, “plak..plak....” “Bisa diam gak kalian berdua! Ini tempat umum. ngerti gak?” betak John Koplo.
Kedua pihak bersengketa itu pun kaget bukan main. Tapi bukannya membalas keduanya malah ketakutan. “Iya Pak, maafkan kami Pak!” jawab Den Baguse dan Mas Behi yang mulai sadar. Akhirnya Mas Behi dan Den Baguse kembali diam tak berkutik dan tidak melanjutkan keributan itu.
Jeng Janeth yang juga kaget dengan kejadian tersebut langsung menanyai John Koplo. “Wah…Pak sampeyan hebat sekali, berani menampar anggota TNI dan Polri yang berpangkat yang berseragam kayak itu,” ujar Jeng Janeth.
“Ah……, biasa saja Mbak”, jawab John Koplo menjawab pujian Jeng Janeth. “Kok sampeyan bisa seberani itu Pak?” tanya Jeng Janeth lagi.
Dengan wajah dan jawaban yang datar, si satpam tua John Koplo menjawab, “Habis, dari kecil kalau enggak digamparin, mereka gak berhenti berantem. Mereka berdua adalah anak saya Mbak.” Mendengar jawaban John Koplo Jeng Janeth tercengang.
“Oalah...pantesan digampar malah manut dan takut. Lha wong digampar bapake dhewe,” ujar Jeng Janeth sambil tertawa.
Kudsi