Esposin, MARSEILLE — Duel Polandia dan Portugal di perempatfinal Piala Eropa 2016 mungkin merupakan salah satu yang paling dinanti di pentas bergengsi antarnegara Benua Biu itu. Bukan apa-apa, faktor Robert Lewandowski dan Cristiano Ronaldo di masing-masing tim menjanjikan hujan gol-gol dalam 90 menit.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Namun, harapan itu bisa jadi berlebihan. Hal itu bila melihat kiprah dua monster Eropa itu di Prancis sejauh ini. CR7, julukan Ronaldo, barangkali masih bisa tersenyum dengan raihan dua gol dan satu assist dalam empat pertandingan Piala Eropa 2016. Namun, apa yang diberikan megabintang Real Madrid itu tetap saja dinilai belum cukup.
Bagaimana Lewandowski? Kontribusi striker 27 tahun itu justru jauh lebih buruk lagi. Bintang Bayern Munchen itu belum sekali pun menyumbang gol dalam empat pertandingan. Catatan itu berbalik 180 derajat bila dibandingkan ketika tampil di babak kualifikasi.
Lewy, panggilan Lewandoeski, menyumbang 13 gol dalam 10 penampilan. Kontribusi itu bahkan membuat Polandia menjadi tim paling produktif dengan koleksi 33 gol, jauh lebih banyak dibandingkan tim-tim lain yang masih bertahan di perempatfinal.
Bandingkan, Jerman dan Belgia masing-masing cuma mengoleksi 24 gol, Islandia 17 gol, Wales 11 gol, Italia 16, dan Portugal yang berlaga delapan kali hanya mengukir 11 gol. Satu perempatfinalis lain, Prancis, melaju otomatis ke babak grup sebagai tuan rumah.
Fakta itu membuat Polandia dan Portugal akan mengandalkan kontribusi pemain-pemain lain untuk memburuk tiket semifinal. Artinya, dua jagoan Eropa itu harus bertumpu kepada kolektivitas tim dibandingkan bergantung kepada Lewy atau pun CR7 di masing-masing kubu.
Hal itu disadari benar skuat Portugal. Semua pemain tim berjuluk Seleccao das Quinas itu siap berkontribusi untuk mengantar tim melaju jauh di Prancis. Winger Portugal, Nani, mengungkapkan spirit tim akan menjadi nilai lebih untuk Portugal.
“Ini tim yang sangat luar biasa, muda, semua menunjukkan semangat tim, kami berjalan menuju arah yang sama dan itu faktor yang membuat kami lebih kuat. Kami memiliki semua yang dibutuhkan untuk melaju sejauh mungkin di turnamen ini,” kata Nani dilansir Dailymail.co.uk, Rabu (29/6/2016).
Portugal percaya diri menantang Polandia menyusul sukses mereka menyingkirkan Kroasia di babak 16 besar. Seleccao sebenarnya tak diunggulkan melawan Ivan Rakitic dkk., namun gol Ricardo Quaresma di babak perpanjangan waktu memastikan langkah anak buah Fernando Santos ke perempatfinal Euro 2016. Kemenangan itu menjadi yang pertama untuk Portugal di ajang Euro 2016 setelah Nani dkk. selalu mencatat imbang di tiga laga di babak penyisihan Grup F.
Di sisi lain, Polandia memilih memasang kewaspadaan tinggi jelang meladeni Portugal. Skuat Putih Merah, sebutan Polandia, akan menghadapi ancaman utama dari CR7. Namun, tim racikan Adam Nawalka itu tak ingin terfokus pada satu pemain tertentu, termasuk Ronaldo. Hal itu sebagaimana diungkapkan kiper mereka, Wojciech Szczesny.
“Saya akan dengan senang hati memiliki Ronaldo di tim Polandia, meski tidak dalam bentuk terbaik sekali pun. Namun, Portugal bukan hanya Ronaldo. Mereka tim yang kuat,” kata Szczesny dikutip dari Espnfc.com, Rabu.
Szczesny baru sekali bermain di laga pembuka Grup C melawan Irlandia Utara, Minggu (12/6/2016), dan absen di tiga laga terakhir akibat cedera. Kiper Arsenal itu akan kembali menepi saat melawan Portugal dan posisinya digantikan Lukasz Fabianski. Tetapi, Polandia bisa kembali diperkuat Bartosz Kapustka yang telah bebas dari sanksi suspensi.
Di sisi lain, duel Polandia kontra Portugal tak hanya menjadi momentum CR7 unjuk gigi, namun peluang emas Lewandowksi untuk kembali menjadi pahlawan.