Jakarta--Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menegaskan, penghitungan cepat oleh sejumlah lembaga survei termasuk Puskaptis, yang memenangkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, tetap berdasar metodelogi ilmiah.
"Kami tetap berdasar metodelogi ilmiah. Tidak asal-asalan," kata Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid di Jakarta, Jumat (10/7).
Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan
Sebelumnya, Indonesia Development Monitoring (IDM) menyatakan, penghitungan cepat sejumlah lembaga survei yang mayoritas memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, cenderung memperkosa metode survei ilmiah.
Husin menegaskan, hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survei itu dapat dibandingkan dengan hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum yang kini masih berlangsung.
"Jadi, kita lihat saja...tunggu hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum," ujarnya.
Penghitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei beberapa jam setelah Pilpres 2009, kebanyakan menampilkan keunggulan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, dengan perolehan suara sekitar 60 persen.
Dua pasang calon lainnya, Megawati Soekarnoputri-Prabowo dan Jusuf Kalla-Wiranto, masing-masing memperoleh sekitar 27 persen dan sembilan persen.
ant/fid