Kanalsemarang.com, SEMARANG—PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkirakan realisasi peremajaan seluruh armada kereta yang berusia tua dapat dilakukan selama tiga atau empat tahun.
Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan langkah permajaan dilakukan karena separuh armada kereta karena telah berusia 30-50 tahun. Setiap tahun, jelasnya, KAI akan membeli sejumlah train set dengan mempertimbangkan jumlah rangkaian kereta.
Dia menargetkan upaya tersebut dapat dirampungkan paling lambat hingga empat tahun ke depan.
"50% kereta sudah berusia 30-50 tahun. Perlahan-lahan diremajakan, mungkin 3-4 tahun, kalau bisa sebelumnya lebih baik," ungkapnya di sela-sela tinjauan arus balik Lebaran 2015, Rabu (22/7/2015) malam.
Di samping membeli, Edi menuturkan pihaknya juga akan melakukan perbaikan atau retrovit pada armada kereta yang masih layak. Upaya tersebut dinilai menjadi pilihan yang lebih murah untuk peningkatan kualitas pelayanan.
Edi menuturkan perbaikan sejumlah rangkaian kereta masih dapat dilakukan, misalnya jika ranka badan kereta masih dalam kondisi yang baik.
Langkah peremajaan tersebut, sambung Edi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan armada pada setiap kategori angkutan kereta.
"Sehingga untuk penumpang ekonomi akan naik kereta lebih baik dari sekarang. Soalnya sekarang hanya dinginnya saja," ungkapnya.
Pada awal Juli 2015, PT KAI daerah operasional 4 Semarang meluncurkan gerbong kereta revitaslisasi pada rangkaian KA Kaligung. Gerbong kereta hasil revitalisasi itu mulai beroperasi pada KA Kaligung yang dalam sehari empat kali perjalanan melayani rute Semarang Poncol-Tegal.
Executive Vice President PT KAI Daop 4 Semarang Sucipto Susilo Hadi mengatakan rangkaian gerbong tersebut diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi para penumpang. “Dan pada akhirnya dapat meningkatkan animo masyarakat di dalam menggunakan jasa layanan kereta api,” ungkapnya.
Sucipto menjelaskan inovasi yang dilakukan KAI itu menghadirkan satu set rangkaian revitalisasi dengan enam buah gerbong kereta kelas ekonomi dan sebuah gerbong kereta makan kelas ekonomi.
“[Revitlisasi] membutuhkan pembiayaan total Rp250 juta, termasuk penyediaan fasilitas audio visual dengan proses pengerjaan kurang lebih dua bulan,” ujar Sucipto.