Potret Puluhan Guru dan Siswa Belajar Arkeologi Zaman Prasejarah di Sragen
Kegiatan diikuti 18 guru sejarah atau IPS dan 72 siswa jenjang SMP dan SMA.
Kegiatan diikuti 18 guru sejarah atau IPS dan 72 siswa jenjang SMP dan SMA.
Ada 18 guru dan 72 siswa yang bergabung dalam kegiatan Sragen Prehistoric Festival #2 tersebut.
Untuk memudahkan dalam penjualan paket wisata tersebut, pengelola Desa Wisata Sangiran meminta adanya pelayanan ticketing dijadikan satu di Terminal Sangiran.
Perkembangan Desa Wisata Sangiran ikut mengerek perekonomian warga Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen. Sebagai warga bermetamorfosis dari petani tegalan menjadi pelaku usaha wisata.
Terjadi peningkatan jumlah pengunjung di sejumlah objek wisata milik Pemkab Sragen selama libur Lebaran. Namun bila dibandingkan tahun lalu ada yang mengalami penurunan.
Kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut pada Minggu-Senin (24-25/12/2023) meningkat, tetapi persentasenya bila dibandingkan dengan hari-hari biasa belum dihitung.
Museum Sangiran yang terdiri atas lima klaster di Kawasan Situs Manusia Purba Sangiran wilayah Kabupaten Sragen dan Karanganyar sebagai World Heritage Sangiran berusia 27 tahun pada 7 Desember 2023
Rangkaian dari Sangirun 2023 yang digelar Museum Cagar Budaya belum usai. Sejak Sabtu (11/11/2023) hingga Rabu (15/11/2023) digelar Festival Seni dan Budaya di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Bukuran.
Pembangunan jalan seputaran Museum Sangiran, Kalijambe, Sragen menghabiskan anggaran Rp27,5 miliar dari APBD 2023.
Perubahan status Museum Manusia Purba Sangiran menjadi BLU Museum Cagar Budaya Sangiran berdampak pada meningkatnya pemberdayaan masyarakat sekitar.
Museum Cagar Budaya (MCB) Sangiran bertransformasi menjadi badan layanan umum (BLU) sejak 2022. Perubahan itu diharapkan Sangiran lebih kolaboratif dengan stakeholders terkait dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.
Keistimewaan SangiRun terletak pada lokasi lari yang merupakan kawasan situs warisan budaya sekaligus belajar tentang kehidupan masa prasejarah dengan melihat dari dekat tempat peninggalan manusia purba.
Festival sebelumnya diselenggarakan di desa-desa di Situs Sangiran dengan konsep pasar rakyat serta atraksi seni yang ada di setiap desa. Kini, panggung utama Sangirun Night Trail 2023 berpusat di Desa Krikilan.
Direktur Perfilman Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, menjelaskan Sangirun Night Trail 2023 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni bakal menampilkan instalasi cahaya tidak di sepanjang rute, namun terpusat di dekat Museum Sangiran.
Setiap RT menampilkan replikasi binatang purba raksasa atau manusia purba yang terbuat dari jerami. Setiap replika hewan purba menghabiskan sampai dua truk jerami.
Dokter sekaligus antropolog berkebangsaan Belanda, Eugene Dubois, menjadi penemu situs Sangiran yang berada di dua kabupaten, Sragen dan Karanganyar.
Berikut lima museum purbakala di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), di mana salah satunya disebut-sebut sebagai yang terlengkap di dunia.
Upaya warga Desa Manyaran, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen mengoptimalkan potensi fosil menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi masih harus menempuh jalan panjang.
Area parkir khusus di dekat Museum Manusia Purba Sangiran merupakan lahan milik provinsi yang kosong lalu disulap menjadi terminal parkir.
Untuk mempromosikan Museum Sangiran, Disdikbud Sragen mengadakan kegiatan Sangiran Smart Culture yang diikuti 150 siswa dan guru dari 17 sekolah di kawasan Situs Manusia Purba Sangiran.
Harga tiket masuk Museum Sangiran di Krikilan, Kalijambe, Sragen terbilang sangat murah mengingat destinasi wisata ini merupakan warisan budaya dunia.
Pemdes Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, terus mengembangkan potensi wisata di wilayah Situs Manusia Purba Sangiran sebagai wisata penyangga di samping Museum Sangiran.
ekitar 75% pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sekitar Objek Wisata Situs Sangiran di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, sudah go digital. Transformasi digital membuat pelaku UMKM bisa tumbuh dan berkembang.
Disparpora) Kabupaten Sragen, Sutrisna, terus berbenah untuk menyambut wisatawan, terutama pemudik untuk memanfaatkan momen Lebaran ini.
Warga bisa menikmati piknik ke wisata Soloraya dengan menaiki bus dari Terminal Tirtonadi Solo.
Berikut rekomendasi museum yang layak dikunjungi saat berlibur ke Jawa Tengah atau Jateng.
Ada 80-100 warga Desa Krikilan yang menjadi tukang ojek dan terdapat 22 shuttle armada mobil yang bertugas mengantarkan pengunjung dari subterminal ke Museum Sangiran.
Sejumlah warga lokal di Situs Sangiran berinisiatif mengembangkan kesenian tradisional untuk melestarikan budaya sekaligus menciptakan daya tarik wisata baru di kawasan tersebut.
Menara Pandang Sangiran yang dulunya menjadi salah satu daya tarik orang berkunjung ke situs Sangiran kini kondisinya memprihatinkan. Menara itu kini tak lagi beroperasi.
Dibutuhkan destinasi wisata penyangga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Situs Sangiran dan membuat mereka mau berlama-lama di sana.
Belum lagi keinginan warga lokal yang puluhan tahun menjadi tenaga honorer diangkat menjadi PPPK terpenuhi, di BPSMP Sangiran sudah berniat mengubah sistem tenaga kerja mereka menjadi outsourcing. Nasib warga lokal terjepit.
Di balik ketenaran nama Museum Manusia Purba Sangiran Sragen, terdapat sejumlah masalah yang dialami warga sekitar. Salah satunya persoalan lokasi parkir.
Keberadaan Museum Miri di Kecamatan Miri, Sragen, sangat penting dalam mendukung Museum Manusia Purba Sangiran.
Desa wisata di Sangiran, Kalijambe, Sragen, belum dimanfaatkan masyarakat karena kurangnya pemahaman pengelola desa wisata dalam mengemas potensi daya tarik wisata.
Museum Purba Miri berlokasi di SDN Girimargo I, Kecamatan Miri, Sragen. Museum ini jadi museum daerah pertama Pemkab Sragen.
SangiRUN Night Trail merupakan lomba lari antimainstream yang digelar pada malam hari untuk menjelajah Situs Sangiran.
Kemendikbudristek akan menggelar pameran prasejarah terbesar di dunia di De Colomadu, Karanganyar. Acara ini bagian dari Sangirun Night Trail 2022.
Tingkat kunjungan di Museum Manusia Purba Sangiran, Sragen, berangsur-angsur meningkat. Kini dalam sehari rata-rata bisa menerima 200 kunjungan.
Pemkab Sragen bersama Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menyepakati membuka lagi tiga museum di klaster Museum Manusia Purba Sangiran.
Selama beberapa dekade, legenda balung buto di Situs Manusia Purba Sangiran Sragen telah menjaga kawasan tersebut tak terganggu aktivitas masyarakat yang percaya keberadaannya memiliki kekuatan magis sebagai penyembuh segala penyakit.
Formasi Kabuh di Lembah Sangiran terbentuk karena timbunan aktivitas vulkanik yang berlangsung dalam waktu panjang, terutama yang diakibatkan oleh letusan Gunung Lawu, Merapi, dan Merbabu.
Disparpora Sragen belum membuka tiga klaster museum Sangiran sejak ditutup dua tahun lalu. Padahal Musuem Sangiran di Krikilan dan Dayu sudah dibuka.
Pentas seni yang kerap ditampilkan komunitas berupa tumbuk lesung dan karawitan dengan peralatan ringkas
Harga tiket masuk Museum Manusia Purba Sangiran jauh lebih murah ketimbag harga tiket naik Candi Borobudur yang mencapai Rp750.000 orang. Dari nilai sejarah, Museum Sangiran tak kalah dengan Candi Borobudur.
Keberadaan Museum Manusia Purba Sangiran menjadikan Kabupaten Sragen indentik dengan situs purbakala.
Komunitas Teater Sangir secara swadaya menampilkan atraksi seni di bekas lokasi parkir Museum Sangiran, Sragen.
Keberadaan Gunung Kemukus menjadi salah satu keistimewaan yang dimiliki Kabupaten Sragen selain beberapa hal lain.
Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kalijambe, Sragen, Iskandar Mulia Siregar, memastikan pengunjung Museum Sangiran tak akan lebih banyak daripada pengunjung Gunung Kemukus.
Disparpora Sragen semringah dengan tingkat kunjungan wisatawan di empat objek wisata milik Pemkab Sragen selama libur lebaran. Salah satunya di Gunung Kemukus.
Camat Sumberlawang, Sragen, Endang Widayanti, menilai banyak pemudik penasaran dengan New Kemukus sehingga jumlah kunjungan New Kemukus membeludak.
Dalam kurun waktu empat hari terakhir terhitung Minggu-Rabu (1-4/5/2022), pengunjung New Kemukus mencapai 8.504 orang sedangkan pengunjung Sangiran sebanyak 4.369 orang dan Bayanan 1.560 orang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen hanya membuka Museum Sangiran selama libur Lebaran 2022.
Wisatawan menyerbu Museum Sangiran di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Rabu (4/5/2022). Pengelola memprediksi tak ada tumpahan pengunjung pada momen Lebaran ini.
Museum Sangiran merupakan destinasi wisata Sragen yang bisa dikunjungi saat libur Lebaran 2022.
Musuem Sangiran bersiap menyambut wisatawan yang diprediksi membeludak pada libur Lebaran tahun ini. Ada sejumlah hal yang jadi andalan museum ini untuk menarik pengunjung.
Sejumlah objek wisata di Sragen dipastikan akan buka selama libur lebaran menyambut para perantau. Berikut ini harga tiket masuknya.
Disparpora Sragen hanya akan membuka tiga dari empat objek wisata yang mereka kelola selama libur Lebaran 2022 ini.
Sejumlah museum manusia purba di Sragen masih ditutup untuk umum karena pandemi Covid-19 kecuali Museum Sangiran.
Pemkab Sragen berencana mengembangkan jalan wisata pada Kawasan Sangiran, yakni Klaster Ngebung-Manyarejo, tetapi terkendala alokasi dana.
Jalan penghubung Kawasan Sangiran Klaster Ngebung dan Klaster Bukuran ambles, tepatnya di Dukuh Wonolelo RT 014, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Sejarah terbentuknya Pulau Jawa memiliki cerita panjang sejak 10 juta tahun yang lalu dan bisa disimak di Museum Sangiran.
Jalan menuju Museum Sangiran, tepatnya di Pungsari-Sangiran sudah selesai diperbaiki sehingga mulus dan lebar.
Asale situs Sangiran di Sragen, Jawa Tengah, ternyata dulunya merupakan lautan.
Objek wisata Museum Sangiran di Kalijambe, Sragen, menyimpan berbagai sejarah, salah satunya legenda balung buto.
Sebanyak 2,9 hektare lahan warga akan dibebaskan BPSMP Sangiran tahun ini. Lahan itu nantinya untuk mlesetarikan bentag lahan.
Dua warga Desa Bukuran memprotes Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran karena lahannya tak jadi dgusur. Mereka mengaku sudah lama mengikuti proses pembebasan lahan.
Pengunjung Museum Purbakala Sangiran dan Gunung Kemukus tidak perlu menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk bisa masuk.
Pemkab Sragen membuka kembali dua objek wisata, yakni Museum Purbakala Sangiran dan Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus. Tak ada pembatasan usia pengunjung di dua lokasi tersebut.
Kepala Desa Krikilan, Widodo, menjelaskan banyak pengunjung yang sempat kecewa mendapati museum tutup tetapi turis masih bisa menikmati Kawasan Sangiran karena ada Desa Wisata Sangiran yang tidak jauh dari lokasi museum.
BPSMP sudah menyiapkan sarana prasarana pendukung untuk pembukaan kembali Museum Purbakala Sangiran. Namun waktunya menunggu lampu hijau Pemkab Sragen.
Penggunaan aplikasi peduli lindungi rencananya akan diterapkan dalam uji coba pembukaan Museum Sangiran.
Ditutupnya Museum Sangiran berdampak pada objek wisata pendukungnya dan membuat para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mati suri.
Dua tempat wisata di Sragen yakni Kolam Renang Kartika dan Ndayu Park sudah boleh buka namun Museum Sangiran dan Pemandian Bayanan masih tutup.
Museum Sangiran Klaster Krikilan mendapat kunjungan terbanyak yaitu 5.932 orang.
Museum Purbakala Sangiran Sragen kembali ditutup per Rabu (16/6/2021) setelah lebih dari dua bulan dibuka, tepatnya pada 10 April 2021 lalu.
Proses lelang proyek peningkatan jalan wisata ke Museum Sangiran itu mulai pada Februari dan dimenangi PT Bhina Karya Estetika dari Sragen.
Selain menu olahan bukur, masih ada sejumlah camilan khas bikinan warga di sekitar Sangiran seperti balung kethek, keripik pisang dan kacang kereweng.
Di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, cukup banyak warga bekerja sebagai pengrajin batu dan memasarkan aneka kerajinan berbahan dasar batu.
Situs Sangiran memiliki sumber mata air asin, pemandangan alam dari atas bukit Punden Tingkir, hingga tiga air terjun yang belum banyak diketahui orang.
Selain mengorbitkan kuliner khas Sangiran, sejumlah kesenian tradisional yang telah lama mati suri juga dihidupkan kembali oleh warga sekitar museum itu.
Ekspedisi KRL Jogja-Solo, memulai perjalanan bersama kereta rel listrik (KRL) untuk mengeksplorasi wisata Jogja-Solo.
Kali ini Tim Ekspedisi KRL Solo-Jogja memilih berwisata ke sebelah utara Kota Solo, tepatnya ke kawasan situs purbakala Sangiran di Sragen, Jawa Tengah.
Perjalanan tim Ekspedisi KRL Solo-Jogja berlanjut mengeksplorasi keunikan wisata di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.
Ada sejumlah prosedur yang harus dilalui sebelum membuka kembali Museum Dayu, khususnya terkait penerapan protokol kesehatan.
Keempat desa di Kalijambe yang memiliki potensi wisata tersebut terdiri atas Desa Krikilan, Ngebung, Bukuran, dan Manyarejo.
Disparpora Sragen menyiapkan terobosan baru dalam pengelolaan tiket dengan menyiapkan e-ticketing untuk Museum Sangiran.
Museum Manusia Purba itu akan dibuka untuk dua klaster yakni Krikilan dan Dayu yang berada di Karanganyar.
Para pengunjung Situs Sangiran akan diwajibkan mengenakan ikat kepala Wirosangir Kasiaji agar ikat kepala itu menjadi ciri khas di Sangiran.
Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Sragen yang masih menutup museum karena pandemi Covid-19 kini meningkatkan konten virtual.
Sebelum disimpan sebagai koleksi museum, fosil-fosil harus melalui proses pembersihan dan pengkajian oleh tim arkeolog.
Beroperasinya BRT Trans Jateng memicu Pemdes Krikilian Sragen lebih semangat meramaikan Museum Purbakala Sangiran.
Kini baru ada tiga halte bus di Terminal Tirtonadi Solo, Terminal Pariwisata Sangiran, dan Terminal Sumberlawang.
DPUPR Sragen memastikan akan memperbaiki kerusakan Jalan Lingkar Menara Pandang Sangiran yang longsor.
Simulasi itu dilakukan untuk memastikan Sangiran aman, bukan menjadi klaster penularan Covid-19.
Kegelisahan pokdarwis disampaikan dalam audiensi dengan DPRD Sragen.
Urusan kepurbakalaan, kawasan wisata Sangiran adalah rujukan utama di Indonesia, bahkan masuk kelas dunia. Namun, urusan kunjungan wisata, Sangiran masih kalah jauh dengan destinasi wisata lainnya.
Fosil hewan purba banyak ditemukan di Sangiran, Sragen, dipicu tanah longsor.
Lembah Gunung Tugel Sragen diduga masih menyimpan fosil.
Warga Gemolong, Sragen, menemukan fosil tanduk banteng.
Wapres Tiongkok Wang Kishan mengunjungi Museum Sangiran Sragen.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.