Sedih… Ada 6.432 Anak Tidak Sekolah di Jepara
Disdukcapil Jepara menemukan sebanyak 6.432 anak tidak sekolah saat verifikasi dan validasi.
Disdukcapil Jepara menemukan sebanyak 6.432 anak tidak sekolah saat verifikasi dan validasi.
Masih ada seratusan anak tidak dan putus sekolah di Solo yang luput dari pendataan.
Dinas Pendidikan Kota Solo sendiri sudah meluncurkan program atau gerakan bertajuk Ayo Sekolah Lagi Cah Solo Kudu Pinter (Asli Soloku Pinter) untuk memenuhi target zero APS dan ATS pada 2024.
Ketua MPPS, Pardoyo, mengatakan berdasarkan data Disdik Solo, terdapat data anak putus sekolah (APS) dan anak tidak sekolah (ATS) pada 2023 mencapai 251 yang tersebar di lima kecamatan.
Disdikbud Wonogiri mencatat ada 393 anak yang tidak sekolah berdasarkan pendataan sejak 2022, mayoritas anak usia SMA.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta menyebut dari data tersebut terdapat sekitar 60% yang menyatakan tidak mau sekolah dengan berbagai alasan.
Ada dua faktor penyebab anak putus sekolah (APS), yakni anak berasal dari keluarga miskin (Gakin) sehingga tidak mampu menyekolahkan anaknya, dan beberapa anak yang memang lebih memilih bekerja.
Sebanyak 5.320 anak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), mengalami putus sekolah atau tidak sekolah karena berbagai alasan.
Mayoritas warga Kampung Tuwon yang merupakan wilayah terpencil di Slogohimo, Wonogiri, hanya lulus SD dikarenakan akses infrastruktur yang sulit dan kondisi perekonomian.
Pulau Jawa bagian barat memiliki aktivitas kegempaan akibat sesar aktif yang jauh lebin tinggi dibandingkan wilayah lain di Jawa.
Dinas Pendidikan Kota Solo masih melakukan verifikasi dan pembaruan data jumlah anak yang putus atau tidak pernah sekolah karena data terakhir diperbarui pada 2019.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengaku menerima laporan adanya sekolah yang menahan ijazah siswanya.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.