Butuh Dana Besar, Relokasi Puskesmas Masaran 2 Sragen Kemungkinan di 2026
Wacana Pemkab Sragen merelokasi Puskesmas Masaran 2 yang rentan banjir baru bisa terealisasi paling cepat 2026.
Wacana Pemkab Sragen merelokasi Puskesmas Masaran 2 yang rentan banjir baru bisa terealisasi paling cepat 2026.
Banjir merendam ratusan rumah di empat kecamatan yakni Sidoharjo, Sragen Kota, Gondang, dan Masaran.
Banjir akibat luapan tiga sungai di Sragen tersebut mengakibatkan tujuh desa di empat kecamatan terendam.
Puskesmas Masaran 2 Sragen tergenang air luapan Sungai Grompol selama 2,5 jam saat hujan deras yang mengguyur wilayah Masaran, Sragen, Sabtu (9/3/2024) malam.
Pemerintah Desa Bumiaji dan Wonotolo di Kecamatan Gondang, Sragen, sepakat membongkar jembatan tua yang dianggap menjadi sumber terjadinya banjir di wilayah mereka. Jembatan itu lagi lagi difungsikan setelah ada jembatan baru.
13 Desa yang dilanda banjir berada di wilayah Kecamatan Karangmalang, Sragen Kota, Sumberlawang, Kalijambe, Gemolong, Tanon, Miri, dan Gondang.
Hujan deras mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Sragen, Selasa (5/3/2024) malam, termasuk di Perumahan Margoasri, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang.
Jalan Solo-Purwodadi, tepatnya di wilayah Gemolong, Sragen, banjir dengan ketinggian air di atas mata kaki orang dewasa saat hujan deras pada Selasa (5/3/2024) sore.
Sayap jembatan sepanjang 20 meter dan lebar 1,5 meter yang dibangun swadaya masyarakat pada 1997 itu rusak.
Anak Sungai Kenatan di Sragen meluap membuat separuh rumah seorang warga di Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Sragen ambrol.
Penemuan perempuan yang hanyut di sungai Kedungbulus di Masaran Sragen hingga bursa Pilkada Solo 2024 mewarnai daftar 10 berita terpopuler Solopos.com pagi ini. Simak selengkapnya.
Jembatan penghubung antardukuh di wilayah Desa Srimulyo, Kecamatan Gondang, Sragen, pada Minggu (25/2/2024) sore putus diterjang banjir Sungai Pagak.
Banjir di Masaran, Sragen memakan korban sapi bunting milik warga Desa Wonotolo, Gondang, Sragen. Sapi jenis metal itu ditemukan mati setelah hanyut terbawa arus sungai yang meluap.
Sosok caleg PSI yang diyakini lolos ke kursi DPRD Solo hingga ulasan tentang banjir di Sragen masuk daftar 10 berita terpopuler Solopos.com Senin pagi ini.
Banjir akibat luapan sejumlah sungai di Sragen itu juga berdampak pada fasilitas sekolah, peternakan, satu jembatan putus, dan lainnya.
Banjir di wilayah Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen, kemarin, mengakibatkan pengendara motor berboncengan terbawa arus air saat menerjang luapan air yang cukup deras.
Sungai Garuda yang melintas di Kota Sragen dan Sungai Mungkung yang mengalir di wilayah Sidoharjo, Kabupaten Sragen, meluap dan mengakibatkan seratusan rumah terdampak banjir, Minggu (25/2/2024) sore hingga malam hari.
Beberapa wilayah di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, mengalami bencana hidrometeorologi setelah diguyur hujan deras dengan durasi cukup lama pada Selasa (30/1/2024).
Berdasarkan hasil kajian Pemkab Sragen, pembangunan jembatan putus di Kedungwaduk akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2024 mendatang.
Puluhan personel BPBD Sragen bersama relawan, perangkat kecamatan, perangkat desa, TNI, Polri, dan warga bergotong-royong membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Mungkung tersebut.
Seluruh siswa SD Negeri 3 Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen diliburkan di hari pertama masuk lantaran sekolah kebanjiran.
Nasib seorang kakek-kakek 68 tahun asal Sragen sangat beruntung. Pria tua bernama Parmo Parimin itu berhasil selamat setelah terperosok jembatan ambrol dan terhanyut sejauh 1 km.
Jembatan penghubung antardukuh di Kecamatan Karangmalang, Sragen ambrol yang membuat warga harus berjalan memutar sejauh 5 km.
Banjir yang melanda dua desa di Sidoharjo dan Sragen Kota disebabkan adanya hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Sragen dalam durasi lama pada Senin (1/1/2024) malam.
Luas tanaman padi yang terendam pada banjir kali ini dinilai lebih sedikit dibandingkan Februari lalu yang mencapai lebih dari 1.000 hektare. Sementara KTNA Sragen meminta pemerintah memberikan bantuan bibit untuk mengurangi beban petani.
Para petani di Sragen yang sawah nya kebanjiran mengeluhkan hasil panen yang sulit dijual. Mereka mengaku merugi hingga Rp5 juta/patok atau Rp15 juta/hektare akibat banjir.
Banjir di beberapa wilayah di Sragen bulai surut sejak Jumat (3/3/2023) malam. Kini rumah yang berada di bantaran Bengawan Solo yang terancam longsor.
sejumlah korban banjir, terutama kalangan lansia, mulai mengeluhkan gatal-gatal, flu, batuk, dan masuk angin. Pemkab sudah menyiapkan posko kesehatan di sejumlah lokasi banjir.
Hujan deras yang berlangsung lama selama dua harian di wilayah Soloraya kerap berakibat banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
Banjir mengenai sejumlah SD dan TK/PAUD di Sragen. Disdikbud Sragen memundurkan jadwal penilaian tengah semester bagi siswa SD yang terdampak banjir.
Sekitar 20-an ibu-ibu di Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Sragen, berjibaku di dapur umum di Balai Desa Kecik. Mereka menyiapkan ribuan nasi bungkus tiap hari untuk tetangga mereka yang jadi korban banjir.
Belasan kecamatan di Sragen berpotensi banjir apabila Sungai Bengawan Solo meluap lagi.
Ratusan rumah dan ribuan warga di delapan kecamatan di Kabupaten Sragen terdampak banjir luapan Bengawan Solo.
Disdikbud Sragen mencatat ada sembilan SD yang terendam banjir
Sejumlah kecamatan di Sragen terendam banjir akibat luapan Bengawan Solo. Di tengah di situasi hujan yang masih mengguyur, banjir Diprediksi berlangsung lama sehingga pemerintah desa dan kecamatan berkoordinasi membuat dapur umum.
Sedikitnya sembilan SD di Sragen Kebanjiran luapan Bengawan Solo dan anak sungainya. Aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara ditiadakan.
Seorang warga Desa Tengkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen tersengat listrik bertepatan saat banjir menerjang desa nya akibat luapan Bengawan Solo. Beruntung korban selamat.
Penghuni rumah yang ambrol lantaran fondasi tergerus arus Sungai Bengawan Solo di Dukuh Nglombo RT 005 dan Dukuh Metep RT 011 Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, masih waswas.
Bangunan dapur berukuran 6 meter x 10 meter milik warga di bantaran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Nglombo RT 005, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, ambrol lantaran fondasinya terkikis arus air Sungai Bengawan Solo
Berikut foto-foto peristiwa banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Sragen pada Sabtu (18/2/2023).
Air masuk ke dalam rumah milik 65 keluarga di tiga desa di wilayah Kecamatan Plupuh, Sragen, sedangkan dua rumah milik warga di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, ambrol tergerus arus air Bengawan Solo.
Sebanyak 23 rumah warga Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen sejak Jumat (17/2/2023) pagi terendam banjir. BPBD Sragen bersama instansi lain menyalurkan bantuan sembako kepada warg terdampak.
Banjir menenggelamkan puluhan hektare tanaman padi dan jalanan di dua rukun tetangga (RT)di Dukuh Newung, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, juga tergenang air setinggi 70 cm.
Jalan Masaran-Plupuh terkendala karena terendam banjir luapan Bengawan Solo dengan ketinggian air mencapai setengah meter. Polisi memberlakukan buka tutup arus lalu lintas.
Air Sungai Bengawan Solo mulai meluap ke areal persawahan di wilayah Masaran, Plupuh, Sidoharjo, dan Kota Sragen.
Wakil Ketua DPRD Sragen menyebut perencanaan pembangunan Pasar Sukowati kurang matang sehingga kebanjiran.
DPU akan menormalisasi drainase di kawasan Pasar Sukowati Sragen dengan anggaran Rp980 Juta setelah pasar yang baru selesai dibangun itu kebanjiran pada Rabu (15/2/2023).
Selain karena faktor hujan deras, BPBD Sragen menyebut salah satu penyebab banjir di Bumi Sukowati adalah sampah yang menyumbat saluran air.
Banjir dan tanah longsor mendominasi kejadian kebencanaan di Kabupaten Sragen sepanjang 2022. BPBD Sragen menyebut penyebab utama bencana tersebut adalah karena faktor alam.
Jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen putus total setelah tak kuat menahan terjangan luapan air Sungai Grompol. Tak Jauh dari sana Puskesmas Masaran 2 pun tergenang banjir.
Luapan air dari Sungai Grompol menggenangi Puskesmas Masaran 2, Sragen, pada Jumat (23/12/2022) malam. Akibatnya, lima orang pasien harus dievakuasi dari puskesmas tersebut.
Berikut data wilayah di Kabupaten Sragen yang mengalami banjir dan tanah longsor karena dampak hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (13/12/2022).
Air Bengawan Solo meluap membanjiri dan 242 hektare tanaman padi di tiga kecamatan di Sragen. Banjir hanya berlangsung kurang dari 24 jam sehingga tanaman padi masih bisa diselamatkan.
Luapan Sungai Ngrowo mengakibatkan 17 rumah tergenang air di wilayah Desa Bener, Kebonromo, dan Pilangsari Kecamatan Ngrampal, Sragen.
BPBD Sragen meminta para camat yang wilayahnya dilintasi Bengawan Solo untuk waspada akan potensi terjadinya banjir akibat luapan sungai terpanjang di Jawa itu.
Gara-gara jalur KA di Sumberlawang, Sragen kebanjiran, pada Sabtu (13/8/2022) petang, jadwal sejumlah kereta mengalami keterlambatan.
Dia menyebut genangan air banjir luapan sungai itu terjadi di Desa Krebet, Masaran, yang berdamapk pada 41 rumah yang dihuni 162 warga terendam banjir.
Peran 41 personel petugas penjaga sungai menjadi ujung tombak pencegahan banjir selama musim penghujan.
Kabar seratusan rumah di Sragen, Jateng tergenang air setelah hujan intensitas tinggi, Selasa (18/1/2022) sore dan kecelakaan maut Karanganyar menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Kamis (20/1/2022).
Banjir yang menerjang Sragen pada Selasa (18/1/2022) berdampak pada kegiatan belajar mengajar di SDN 4 Ngrampal. Sebagian siswa SD tersebut harus belajar dari rumah karena sekolah kebanjiran.
Kantor Badan Kesbangpol dan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen kebanjiran pada Selasa (19/1/2022) disebabkan drainase yang tidak lancar.
Lebih dari seratus rumah warga Sragen di sejumlah desa diterjang banjir setelah hujan deras disertai angin kencang menerjang Bumi Sukowati pada Selasa (18/1/2022) sore.
Hujan deras yang terjadi pada Selasa (18/1/2022) siang hingga sore di Sragen menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. Kantor Badan Kesbang kebanjiran, sementara pagar DPRD Sragen ambruk.
Peninggian Jalan Pungkruk-Gambiran itu menjadi solusi atas persoalan banjir yang selalu terjadi hampir setiap tahun karena luapan Sungai Mungkung.
Tingginya curah hujan ditambah banyaknya sampah membuang air Sungai Mungkung di Sidoharjo, Sragen, meluap dan berpotensi menyebabkan banjir.
Ratusan sand bag telah dipasang di sekitar tanggul yang jebol di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen. Kini warga tak terlalu khawatir dengan ancaman banjir luapan Bengawan Solo.
Karena tenda, kursi dan segala kebutuhan untuk peresmian Jembatan Wisanggeni sudah terpasang, warga akan tetap melaksanakan peresmian dengan menggelar acara hiburan.
Bupati Sragen urung meresmikan Jembatan Wisanggeni di Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota karena terendam air sungai. Padahal, tenda sudah didirikan.
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk sementara hanya bisa membantu pembuatan tanggul darurat. Pembangunan tanggul permanen baru bisa dilakukan tahun depan.
Tanggul di Pilang, Masaran, Sragen yang jebol melebar menjadi 12 meter. Untuk sementara ini pemerintah desa dan warga mengatasinya dengan membuat tanggul darurat dari karung berisi pasir.
Enam rumah terendam banjir akibat longsornya tanggul saluran drainase berkapasitas besar di Dukuh Jambangan RT 013-RT 014 Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, Kamis (18/11/2021) pukul 21.30 WIB.
Sebanyak 65 desa yang menyebar di 11 kecamatan di Kabupaten Sragen masuk daerah rawan banjir karena berada di DAS Bengawan Solo dan anak sungainya.
Sungai Garuda Sragen meluap mulai Rabu (16/6/2021) malam pukul 22.00 WIB dan baru surut pada Kamis ini pukul 02.00 WIB.
Pembangunan tanggul ban bekas yang semula diprediksi memakan waktu tujuh hari ternyata akan dilakukan selama 10 hari.
Banjir yang terjadi pada Senin (15/2/2021) pada pukul 18.30 WIB menjadi memori yang tak terlupakan bagi warga di Dukuh Gabusan RT 002/RW 011, Desa Tangkil, Sragen.
Jalan alternatif penghubung Kecamatan Karangmalang dengan Kecamatan Kedawung itu hingga kini masih ditutup untuk kendaraan roda empat.
Pemdes Plosokerep, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen menyiapkan dana desa senilai Rp15 juta untuk perbaikan talut jembatan yang ambrol.
Empat rumah di bantaran Kali Mungkung Sragen rusak akibat erosi dan banjir yang terjadi pada Senin (15/2/2021).
Jembatan Plosokerep yang menghubungkan antar-RT di Dukuh Plosokerep, Desa Plosokerep, Kecamatan Karangmalang, Sragen rusak parah setelah diterjang banjir.
Jembatan Kedungwaduk di Sragen ambyar dihantam banjir pada Minggu (14/2/2021) sore.
Tingginya intensitas dan lamanya durasi hujan membuat empat anak Bengawan Solo meluap.
Setelah lima tahun, Dukuh Karanglo, Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, kembali dilanda banjir pada Minggu (14/2/2021) sore. Banjir kali ini menjadi yang terparah.
Gadis asal Sragen, Lina ditolong seorang warga saat terbawa arus Sungai Kedungbulus saat pulang kerja.
Warga Sepat bersama sukarelawan SAR Poldes berencana mencari keberadaan motor Yahama Mio buatan 2011 milik korban.
Sukarelawan harus bekerja keras saat mengevakuasi warga Dukuh Wirun dan Kleco, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, yang terdampak banjir.
Sungai Mungkung dan Sungai Garuda di Kabupaten Sragen meluap dan menggenangi permukiman warga di empat kecamatan pada Minggu (14/2/2021).
Genangan air di Gemolong itu berlangsung selama dua jam, yakni mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
Banjir Bengawan Solo di Kabupaten Sragen mengganggu aktivitas warga yang kebanjiran maupun memiliki sawah di lokasi banjir.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sragen mulai pukul 14.00 WIB dengan durasi lama mengakibatkan genangan air.
Sekitar 20 rumah di Perumahan Bhayangkara, Plumbungan, Karangmalang, Sragen, kebanjiran akibat luapan air drainase.
Jalan Solo-Purwodadi, tepatnya dari depan Kantor Polsek Kalijambe hingga Dukuh Kaliwuni, tergenang air lantaran hujan deras dengan intensitas cukup tinggi dan lama.
Warga Desa Tangkil, Sragen Kota, Sragen, sampai tidak tidur dua malam terakhir karena khawatir sekaligus siaga banjir luapan tiga sungai.
Ketinggian air Sungai Bengawan Solo di wilayah Pilang, Masaran, Sragen, sudah menyamai ketinggian jalan kampung alias sudah peres.
Peristiwa air tiga sungai itu mulai meluap terjadi pada Kamis (4/2/2021) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Sekita 27 hektar sawah di Masaran, Sragen, Jawa Tengah, tergenang air luapan Sungai Bengawan Solo, Kamis (4/2/2021).
Tiga rumah di Mondokan dan 12 rumah di Sukodono tergenang banjir akibat luapan sungai selama empat jam.
Delapan keluarga warga Desa Juwok, Sukodono, Sragen, terpaksa mengungsi karena rumah mereka kebanjiran dari air sungai yang meluap.
Masjid di pinggir Sungai Mungkung, Desa Sidoharjo, Sragen, nyaris terbawa longsor tebing sungai saat banjir besar, Minggu (17/1/2021) malam.
Karena tak ada yang peduli, Sunardi seorang diri menyingkirkan sampah yang menyumbat sungai di bawah jembatan Kedungwaduk, Sragen.
Hujan lebat membuat dia sungai di Sragen meluap dan menyebabkan banjir di tujuh kampung.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.