Perpustakaan Desa Puro di Kecamatan Karangmalang, Sragen, menjadi salah satu perpustakaan desa yang layang jadi contoh. Perpusdes ini memiliki banyak program yang bertujuan meningkatkan budaya literasi masyarakat.
Espos.id/ Galih Aprilia Wibowo
Perpustakaan desa/kelurahan di Sragen diharapkan tidak hanya jadi tempat meminjam dan membaca buku. Tapi juga menjadi tempat masyarakat mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan.
Terdapat 129 perpustakaan desa. Ia mengatakan bahwa selama pandemi hampir semua perpustakaan desa tidak dianggarkan dalam APBDesa.
Memperingati Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca, Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Sragen menggelar layanan khusus anak selama tiga hari yang diikuti ratusan anak.
Mewujudkan program Sragen Merdeka Membaca, Disarpus Sragen membuka layanan offline dan online untuk membaca buku.
Disarpus Sragen menampilkan di antaranya foto-foto Bupati Sragen dari masa ke masa, gua persembunyian Pangeran Mangkubumi, dan Pabrik Gula (PG) Mojo tempo dulu dalam pemeran virtual kearsipan yang digelar Disaprusda Jateng.
Perpusatakaan Umum Sragen kini dilengkapi Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA). Dengan adanya PISA, anak-anak mendapatkan layanan yang lebih ramah sesuai usia mereka di perpustakaan.
Disarpus Sragen membuka layanan khusus anak setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19.
Disaprus Sragen merilis jadwal operasional sejumlah perpustakaan di Bumi Sukowati, termasuk perpustakaan keliling. Simak jadwalnya di artikel ini.
Kunjungan warga ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sragen mulai meningkat. Rata-rata dalam sehari ada 100 pengunjung.
Disarpus Sragen memiliki enam layanan perpustakaan dengan jam operasional yang berbeda.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
