Tiap Tahun, Warga Jateng Sumbang 6 Ton Sampah
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut setiap tahunnya warga Jateng menyumbang 6 ton sampah.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut setiap tahunnya warga Jateng menyumbang 6 ton sampah.
Kegiatan digelar oleh Dinas Lingkungah Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah bersama DLH se-Soloraya serta Tim SAR MTA itu untuk melakukan monitoring kualitas air dan antisipasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.
Sebanyak lima tempat pembuangan akhir atau TPA di Jawa Tengah (Jateng) mengalami kebakaran pada musim kemarau tahun ini.
Serangan atau serbuan kera liar ke permukiman warga melanda empat daerah di Jawa Tengah (Jateng) dampak musim kemarau yang berkepanjangan.
Pemprov Jateng telah melakukan penanaman jutaan pohon sebagai upaya menyelamatkan lahan kritis.
Kongres Sampah II Jateng digelar di salah satu desa di Klaten yang dinilai bagus dalam pengelolaan sampah.
Pembentukan komunitas pengawas lingkungan hidup berbasis masyarakat itu bagian dari rencana dan strategi (renstra) serta arah kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Tengah.
Kelompok Tani Hutan (KTH) Ngudi Rejeki Jenawi dinilai oleh Tim Wana Lestari DLHK Jateng. KTH ini diinisiasi bapak-bapak yang ingin memberdayakan warga untuk meningkatkan kesejahteraan.
Sanksi administrasi karena terbukti masih membuang limbah yang tidak memenuhi baku mutu di aliran Sungai Bengawan Solo.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah mengungkapkan 90% kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jateng karena ulah manusia. Demikian diungkapkan Kepala DLHK Jateng Teguh Dwi Paryono.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.