Pengusaha sekaligus pimpinan pondok pesantren di Semarang, Syekh Puji, melaporkan pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, ke Ditreskrimsus Polda Jateng atas tuduhan pencemaran nama baik.
Espos.id/ Adhik Kurniawan
Cholil Nafis berharap kasus Eko Kuntadhi tidak berhenti di permintaan maaf dan harus diproses hukum.
Secara tersirat, Ning Imaz meminta Eko Kuntadhi mengkritik keilmuan dengan menggunakan etika.
Eko Kuntadhi kerap menyinyiri ajaran Islam dan sejumlah tokoh seperti Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad (UAS), Habib Rizieq Shihab hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Eko Kuntadhi dimintanya meminta maaf kepada ulama besar, Imam Ibnu Katsir dan umat Islam se-Indonesia yang tersakiti.
Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur meminta pegiat media sosial Eko Kuntadhi lebih bijak dan santun dalam beraktivitas di media sosial.
Sejumlah warganet mendesak unggahan hinaan Eko Kuntadhi diproses secara hukum.
Eko Kuntadhi mengatakan tidak ada alasan apapun untuk membenarkan tindakannya tersebut.
Ning Imaz adalah putri dari pasangan K.H. Abdul Khaliq Ridwan dan Eeng Sukaenah, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Ihsan Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Eko Kuntadhi tiba di Lirboyo pada pukul 17.05 WIB ditemani salah satu kader NU, Guntur Romli.
Sama dengan Eko Kuntadhi, akun @jagalkadrun1312 juga mengunggah video yang melabeli Ning Imaz dengan kata "tolol" terkait ceramahnya tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14.
Ceramah Ning Imaz diunggah TikTok NU Online dengan judul Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?
Ning Imaz dilabeli tolol dalam video yang diunggah ulang oleh Eko Kuntadhi di akun Twitternya, Selasa (12/9/2022) malam.
Kalangan NU memprotes postingan Eko Kuntadhi dan memberi waktu untuk meminta maaf.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
