Inilah 4 Mitos terkait Tradisi Sekaten Solo yang Masih Dipercaya Banyak Orang
Ada empat mitos seputar tradisi Sekaten di Keraton Solo yang hingga kini masih dipercaya masyarakat seperti nginang sambil mendengarkan gamelan ditabuh di Masjid Agung.
Ada empat mitos seputar tradisi Sekaten di Keraton Solo yang hingga kini masih dipercaya masyarakat seperti nginang sambil mendengarkan gamelan ditabuh di Masjid Agung.
Salah satu anggota perguruan silat yang diduga menjadi korban pemukulan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Keributan itu dipicu salah paham terkait gamelan sudah ditabuh sebelum diberi aba-aba oleh KRA Rizki Baruna yang ditunjuk langsung oleh PB XIII.
Informasi tentang kirab budaya di Karangpelem Sragen hingga keributan saat penabuhan gamelan di Sekaten Solo masuk daftar 10 berita terpopuler Solopos.com pagi ini.
Mengunyah kinang sembari mendengarkan gamelan Sekaten di pelataran Masjid Agung Solo dipercaya bisa membuat tubuh awet muda.
Keributan dan saling dorong yang mewarnai dimulainya proses tabuh gamelan Sekaten di halaman Masjid Agung Solo, Senin (9/9/2024), disebut karena kesalahpahaman atau miskomunikasi.
Keributan mewarnai acara penabuhan gamelan Sekaten yang menandai dimulainya rangkaian acara Grebeg Mulud di halaman Masjid Agung Solo, Senin (9/9/2024).
Gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari masing-masing diletakkan di Pagongan yang berada di area Masjid Agung untuk kemudian ditabuh.
Grebeg Maulud merupakan sepasag gunungan yang berisi bahan makanan dan sayuran yang diarak dari Keraton Solo ke Masjid Agung dan kemudian seusai didoakan diperebutkan warga.
Gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari akan ditabuh selama sepekan
Dua set gamelan Jawa yang menjadi pusaka Keraton Solo, yakni Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari menandai dimulainya Sekaten 2023.
Tradisi Sekaten di Alun-alun Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan salah satu cara dakwah agama Islam juga sarana hiburan masyarakat dari dulu hingga sekarang.
Pagongan di Masjid Agung Solo yang akan dipakai untuk menaruh dan menabuh gamelan Sekaten mulai 1 Oktober nanti saat ini sudah selesai direvitalisasi.
Tradisi menabuh gamelan Sekaten yang akan berlangsung selama sepekan di Masjid Agung Keraton Solo akan dimulai pada Sabtu (1/10/2022).
Daftar rangkaian ritual Sekaten di Keraton Solo seperti jamasan pusaka hingga Grebeg Mulud dipastikan digelar mulai pekan depan.
Menabuh sepasang gamelan nonstop selama sepekan merupakan salah satu ritual wajid pada tradisi Sekaten di Keraton Solo.
Sekatenan atau sekaten Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah tradisi religi yang berkembang menjadi budaya, sekaligus alat legitimasi raja, yang tahun ini kembali digelar mulai tanggal 16 September 2022 hingga 16 Oktober 2022.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.