Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia 9 Pucangsawit, Jebres, Solo, berhasil membuktikan membudidayakan ulat jerman bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang menarik. Selagi tidak bau, budidaya ulat jerman lebih menguntungkan ketimbang maggot.
Espos.id/ Ahmad Kurnia Sidik
Komunias Kuliner Sragen meluncurkan ojek online serbabisa bernama Jeggboy & Girl. Drivernya melayani segala pesanan, mulai dari antar orang, antar/pesan makanan, hingga angkat jemuran.
Seorang warga Karanganyar sukses menjalankan usaha budidaya tanaman buah langka dan meraup cuan hingga puluhan juta rupiah tiap bulan.
Seorang Public Relation sebuah hotel sukses membuka warung bernama Wedangan Latar Ombo di Kartasura, Sukoharjo. Wedangan berkonsep rumah Jawa itu kini bermozet hingga Rp1 juta/hari.
Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Sambirejo, Sragen, meraup banyak cuan dari hasil penjualan sapi jelang Iduladha.
Salah satu tempat persewaan baju adat bisa meraup belasan juta rupiah dalam sehari di momentum Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen.
Kaum muda Sragen kini punya tempat nongkrong anyar yang asyik dengan hadirnya Cold 'N Brew di Bumi Sukowati. Kafe kopi modern ini berlokasi di Jl. Raya Sukowati No. 422 Sragen.
Starling alias Starbuck keliling mulai menjamur di Sukoharjo. Starling menawarkan kopi seduhan ala kedai kekinian namun dengan harga kaki lima.
Seorang wanita asal Dukuh Cengklik, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Mugiyarsi, berhasil membudidayakan tanaman bunga Krisan dan mengolahkan menjadi barang bernilai ekonomi tinggi.
Seorang warga Kedawung, Sragen, mengembangkan usaha kebun durian. Sekali musim panen, satu pohon duriannya bisa menghasilkan uang Rp30 juta.
Seorang pemuda Sragen berhasil berkreasi menciptakan sayur instan yang dijual dalam kemasan dengan brand Wanina Food. Dengan produk tersebut, memasak sayur jadi lebih mudah dan praktis, cukup diseduh air panas langsung jadi.
Ibu rumah tangga asal Sragen menggeluti usaha kokedama, seni tanaman hias asal Jepang. Selain mudah, kokedama juga menjadi peluang bisnis yang menggiurkan.
Bisnis tanaman hias dianggap masih menggiurkan karena bisa membawa keuntungan jutaan rupiah. Namun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.
Pandemi Covid-19 memaksa seorang pesinden di Sragen, Karwati, banting setir membuat getuk bakar. Ternyata keputusannya tak salah. Ia kini sukses menjualan getuk bakar dan frozen.
Mantan Kepala Cabang BCA Multifinance asal Sragen banting setir jualan telur asin dan kerupuk telur asin. Produksinya telah merambah hingga luar daerah.
Minuman cokelat dipadu dengan roti kekinian tengah ngetren di Sragen. Salah satu penjualnya bisa meraup omzet hingga Rp8 juta/hari.
Mantan tenaga kerja wanita (TKW) asal Sragen, Anik Purwanti, berhasil menjalani bisnis jamur krispi. Kini pasarnya tembus sampai Hong Kong dengan memanfaatkan jaringan para TKW di sana.
Pada perayaan tahun ini, Mata Jiwa Studio mendapatkan pesanan untuk membuat lampion shio macan air dengan ukuran sepanjang 5 meter dan tinggi 170 sentimeter.
Tugimin juga sempat ingin mengekspor krispi tiwul ke Afrika dengan harga yang per 20 gramnya lebih mahal dari pada daging ayam jawa sebera 0,8 kg.
Seorang pria asal Gemolong, Sragen, mampu mempekerjakan 200 warga dalam bisnis kerajinan keranjang endong yang kini telah berorientasi ekspor.
Sejumlah pelaku UKM rintisan di Sragen terbantu dengan keberadaan platform digital dalam pemasaran produk mereka di masa pandemi Covid-19.
Produsen Pertama Stik Sukun di Klaten Ternyata Berada di Plawikan. Pemasarannya Sempat Tembus ke Taiwan dan Australia.
Gadis di Boyolali mendulang rejeki dari dalam kamar yang mungil melalui kreativitasnya menempel barang bekas.
ShopeePay kembali menghadirkan Super Online Deals dengan berbagai promo menarik yang bisa menemanimu menjalani hobi baru.
Bakalan bonsai di wilayah Sragen cukup diminati para penghobi bonsai. Harga bakalan itu bervariasi antara Rp50.000 hingga Rp10 jutaan.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
