Defisit Homo Politicus Sejati
Pemilu 2024 yang baru saja berlalu—tahapannya belum tuntas—menunjukkan realitas kita belum berbudaya demokrasi. Salah satu indikator berbudaya demokrasi adalah kaya homo politicus sejati.
Pemilu 2024 yang baru saja berlalu—tahapannya belum tuntas—menunjukkan realitas kita belum berbudaya demokrasi. Salah satu indikator berbudaya demokrasi adalah kaya homo politicus sejati.
Di Indonesia sebagai negara-bangsa (nation state), kita hanya bisa menerima untuk memilih calon presiden dari yang dipilih oleh koalisi partai politik.
Mahalnya biaya politik dan meningkatnya ambang batas parlemen membuat hampir tak mungkin untuk mendirikan partai politik baru, kecuali didanai pengusaha besar dan oligarki yang kuat.
Rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo memberikan ruang jabatan bagi militer di kementerian dan institusi sipil lainnya bertentangan dengan semangat demokrasi.
Penurunan kualitas demokrasi di Indonesia bukan disebabkan oleh aktivitas masyarakat sipil. Penurunan kualitas demokrasi di Indonesia lebih banyak disebabkan tindakan pemerintah.
Tantangan bagi demokrasi era kiwari di Indonesia adalah demokrasi akan bertahan ketika bisa mengendalikan intervensi oligarki.
Masyarakat sipil yang berdaya dan kritis sebagai penyeimbang dan pengontrol negara penting untuk mencegah dominasi oligarki dalam politik dan hukum.
Regresi demokrasi mendorong kemunculan wacana antidemokrasi. Kekuatan masyarakat sipil berbasis Islam di Indonesia adalah fondasi demokrasi.
Kemeriahan dan kontinuitas demokrasi elektoral di Indonesia tak selaras dengan realisasi substansi berdemokrasi.
Larry Diamond (2020) menulis selama satu setengah dekade terakhir dunia berada dalam cengkeraman resesi demokrasi.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.