Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) mendata ada 200 orang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bantul yang belum mendapatkan honor dari APBD setempat.
Espos.id/ Jumali
Menurut laporan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (2023), jumlah guru di Indonesia sekitar 3,36 juta orang—jumlah ini tentu saja masih kurang jika dibandingkan jumlah murid!
Pemkab Karanganyar belum mampu memberikan insentif untuk seluruh guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Bumi Intanpari. Sejauh ini jumlah guru PAUD yang terkaver insentif itu baru separuhnya, yakni 1.300 orang.
Guru adalah profesi utama untuk mengantarkan masa depan bangsa di belahan bumi manapun.
Setelah membaca pemberitaan tentang guru honorer yang terjerat utang puluhan juta rupiah hingga ratusan juta rupiah di aplikasi pinjaman online, ingatan saya melayang pada puisi lawas karya Hartoyo Andangjaya.
Pemkab Sragen akan menaikkan honor guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap mulai tahun depan.
Pokja Nasional ini akan menjadi forum yang menjadi akhir penyelesaian dari berbagai polemik yang ada terkait RUU Sisdiknas.
PGRI Karanganyar menuntut pemerintah mengembalikan klausul pemberian tunjangan profesi bagi guru dan dosen dalam Rancangan UU Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas)
RUU Sisdiknas mengupayakan penghasilan layak bagi semua guru sebagai wujud keberpihakan pemerintah kepada guru.
Sebanyak 488 guru honorer di Sragen mendapat SK pengangkatan sebagai PPPK. Gaji mereka tidak lagi Rp650.000, namun meningkat lima kali lipat.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menagih janji pemerintah terkait kesejahteraan guru berstatus honorer merata hingga pelosok.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
