Dua Hal Bermakna dalam Hidupku
Sejak bersekolah di sekolah dasar (SD) sampai menempuh bangku perkuliahan, pasti ada saja teman yang memanggil dengan sebutan “China”.
Sejak bersekolah di sekolah dasar (SD) sampai menempuh bangku perkuliahan, pasti ada saja teman yang memanggil dengan sebutan “China”.
Kisah tentang hubungan antarumat beragama dan kepedulian terhadap lingkungan di Banyuwangi memang tidak melulu indah. Ada juga riak-riak yang mengganggu. Misalnya upaya warga Muhammadiyah membangun masjid terhalang oleh warga lainnya yang berbeda pemahaman.
Dibandingkan remaja lain, khususnya remaja laki-laki. bisa dikatakan saya memiliki keunikan. Saya laki-laki, tapi saya feminim.
Panci dan tutupnya adalah dua hal berbeda, sering bergesekan malah. Namun, kerja sama keduanya menghasilkan masakan lezat.
Bagi para korban perundungan di sekolah, segeralah lapor gurumu supaya mendapat perlindungan.
Kenapa anak-anak muda justru bangga saat mengakui ketidakpahaman mereka akan konten berbahasa Jawa di kolom komentar media sosial? di media sosial
Perayaan Tahun Baru Imlek memperkuat identitas budaya masyarakat Tionghoa sekaligus memperkuat upaya mereka berbaur dengan warga pribumi.
Saat Nyepi, warga kampung toleransi di Ngargoyoso yang non-Hindu akan membantu menjaga rumah warga yang sedang memperingatinya, hal yang sama terjadi saat Hari Raya Idulfitri dan Natal.
Pesta siaga bukan sekadar mencari pemenang, tapi juga mengajarkan anak menghargai keberagaman.
Mengajar bahasa Inggris melalui metode debat memberikan banyak manfaat, keberanian sekaligus kemampuan siswa menghargai perbedaan.
Manusia memang berbeda-beda, yang tunggal hanyalah Allah Yang Maha Esa.
Tidak hanya mengingatkan kita pada kematian, sadranan juga menjaga silaturahmi antarwarga terjaga lewat kegiatan membersihkan permakaman bersama.
Guru wajib memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua siswa dari latar belakang dan kondisi apa pun.
Salah satu warna demokrasi adalah kemampuan menghargai perbedaan dalam pemilihan umum. Beda boleh asal jangan menjatuhkan .
Anggota keluarga besar saya memeluk agama yang beragam. Kami saling membantu dalam hal apa saja, termasuk saat perayaan agama.
Dengan bermain gamelan, segala perbedaan di sekolah justru menjadi harmonisasi.
Saat guru tahu nama murid-muridnya, apakah itu berarti guru tersebut benar-benar telah mengenal mereka?
Hidup itu seperti semut, dengan bekerja sama maka masalah seberat apa pun akan lebih ringan untuk diselesaikan.
Saat sekolah tatap muka berganti menerapkan pembelajaran jarak jauh, saat itu pula perundungan meluas hingga ranah dunia maya atau yang dikenal dengan cyberbullying.
Kunci hidupnya tradisi adalah toleransi. Setelah sempat ada perselisihan, tradisi bersih desa di Dusun Kalongan, Desa/Kecamatan Matesih, Karanganyar, hidup sampai saat ini.
Memotivasi anak supaya menjadi lebih baik bukan dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain.
Persahabatan Sari dan Lia yang berbeda latar belakang, agama, maupun ras, mengajarkan pada manusia bahwa manusia setara.
Di perumahan, tak semua warganya seagama. Kadang juga timbul konflik kecil. Namun, toleransi tetap menjadi kunci.
Keluarga tukang becak itu menghasilkan banyak anak sukses, salah satunya Narsi, perawat yang berada di garda depan pandemi Covid-19.
Kelas Asa memberi pelajaran tentang perundungan yang memberikan luka pada korban maupun pelaku.
Tiap kali tahun baru Imlek datang, peserta senam tai chi selalu tampil. Mereka yang muslim dan berhijab tetap tampil dengan identitas itu.
Masjid dan gereja yang dibatasi jalan melintang dari timur ke barat, di Dukuh Pencil, Kelurahan Bendo, Kecamatan Pedan, Klaten, melahirkan banyak cerita tentang keberagaman.
Apa yang membuat Pasar Tiban Cantel Kulon bertahan lama? Jawabannya sikap saling menghargai antarpenjual maupun pembeli.
Kebudayaan beragam yang dimiliki Indonesia menjadi identitas tersendiri.
Keberagaman bahasa adalah salah satu keunikan Indonesia. Mari kita lestarikan.
Menjadi chef adalah cita-citanya, seorang siswa laki-laki di Jurusan Tata Boga sebuah SMKN. Bukankah profesi koki memang tidak bergender?
Tiap Lebaran Ketupat tiba, ibu selalu membagi ketupat opor untuk keluarga yang keturunan Tionghoa, sebaliknya saat Tahun Baru Imlek, kami berlimpah kue keranjang dari mereka.
Misa arwah yang merupakan ritual mengantar jenazah umat Katolik berlangsung di rumah kakakku yang beragama Islam.
Jika kita bukan saudara seagama, setidaknya kita adalah saudara sekemanusiaan.
Kemiskinan dan berulang kali kegagalan adalah tantangan dalam meraih keberhasilan.
Program Literasi Keberagaman Melalui Jurnalisme yang dilaksanakan Solopos Institute selaras dengan Program Sekolah Penggerak.
Dalam keluarga besar saya terdapat beberapa penganut agama yang berbeda. Keluarga saya adalah keluarga gado-gado. Sebuah metafora untuk makanan yang lezat.
Kue keranjang menceritakan persahabatan sekaligus trauma. Kue keranjang mengajarkan seseorang menjadi manusia yang lebih baik.
Esktrakurikuler menjadi miniatur kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berbeda-beda, namun punya satu tujuan bersama.
Dari kasus perundungan yang dilakukan siswa, guru juga bisa belajar tentang bagaimana mendidik anak yang berkarakter baik.
Ada banyak doa dan kebersamaan yang bisa kita pelajari dari tradisi bancakan weton.
Dari persahabatan ayah yang orang Jawa dan pemilik toko onderdil yang orang China, saya belajar mengenai keberagaman.
Sebelum mengikuti Workshop Literasi Keberagaman Melalui Jurnalisme, Faizatul Irbah mengaku takut bergaul dengan siswa nonmuslim karena khawatir menyinggung.
Relasi yang baik dengan manusia lain akan menghasilkan kehidupan yang baik pula.
Pendidikan karakter menjadi tanggung jawab orang tua dan guru, terlebih saat pembelajaran jarak jauh (PJJ). Salah satunya pembentukan karakter peduli pada orang lain.
Konflik intoleransi bukan karena kesalahan agama sebab tidak ada satu pun agama di dunia yang mengajarkan hal buruk.
Dengan mengingat leluhur, merawat tradisi, kita bisa menerapkan toleransi.
Pemilihan kepala desa membuat kerukunan warga terpecah. Pandemi merekatkannya kembali.
Dalam hati kecil saya tertawa, tapi bukan menertawakan mereka. Tawa saya adalah tawa kepuasan karena saya merasa berhasil untuk mengenalkan keberagaman kepada anak didik.
Semua orang tahu toleransi diperlukan bangsa ini, tapi kenapa mereka masih saja melakukan tindakan yang intoleran?
Selain kerja sama, gobak sodor mengajarkan pada anak bahwa kemenangan dan kekalahan selalu berganti-ganti.
Pahami setiap makna di balik keputusan dan pilihan yang diambil orang lain agar kita bisa menghormati pilihan tersebut.
Setiap anak dilahirkan dalam kondisi cerdas. Tidak ada anak yang bodoh.
Filosofi Ki Hajar Dewantara memandang siswa sebagai seorang yang unik. Ibaratnya, pendidik adalah petani, sementara siswa adalah bijinya.
Memberikan label negatif pada anak hanya akan meracuni mereka.
Perbedaan dialek memunculkan banyak kejadian lucu hingga konflik. Kejadian-kejadian itu seharusnya membuat kita lebih menghargai keberagaman.
Perundungan terjadi di mana saja, termasuk di tempat kerja. Jangan hanya diam, saatnya melawan.
Roda kehidupan memungkinkan seseorang berada di atas dan di bawah. Jangan mengejek seseorang saat dia berada di bawah dan jangan mencemburui seseorang kala dia berada di atas.
Identitas perlu, namun jangan sampai terjebak pada egosentris. Hidup bersama itu mutlak dengan menghomarti identitas masing-masing.
Apakah seragam menjadi hal yang penting dalam membentuk siswa yang berprestasi?
Perlu kerja sama antara semua elemen sekolah untuk melawan perundungan.
Keberagaman tidak bisa ditawar. Yang perlu kita lakukan adalah menghormati dan bertoleransi.
Bazar sekolah melatih siswa menerima perbedaaan demi tujuan bersama.
Hal yang paling penting diingat adalah setiap orang berhak memeluk agama dan kepercayaan masing-masing sehingga kita harus bersikap toleran terhadap siapa pun meski berbeda dari kita.
Konflik selalu ada salah satu jalan, namun upaya menjaga perdamaian juga selalu menemukan jalan yang lainnya.
Lewat pemilihan ketua OSIS, siswa dipersiapkan menjadi pemilih pemula yang bijaksana.
Andi adalah siswa autis yang selalu dirundung teman-temannya. Namun, Andi anak istimewa. Ia berhasil diterima di Teknik Nuklir UGM.
Melestarikan nyadran dan padusan adalah melestarikan tradisi.
Dari Timnas Garuda kita belajar bahwa perbedaan dan keberagaman justru menjadi sebuah kekuatan.
Siswa SMA mengikuti berbagai kelompok pencak silat, namun tak pernah terjadi konflik di antara mereka.
Kisah guru yang berhasil membangkitkan kepercayaan diri siswanya.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.