Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie Solo, Sumantri Dana Waluya mengatakan tiga patung tersebut Kong Hu Cu (agama Konghucu), She Cia Mo Ni Hud (agama Buddha), dan Thay Sang Lo Kun (agama Tao).
Espos.id/ Dhima Wahyu Sejati
Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluya, menjelaskan Klentengnya memiliki koleksi 15 patung dewa-dewi. Satu patung dewa akan dikirab untuk memeriahkan tradisi Grebeg Sudiro 2024.
Pao Oen adalah ritual penolak bala dan memohon pengampunan yang diikuti umat Konghucu, Buddha, dan Taoisme. Ritual ini mirip dengan ruwatan dalam tradisi Jawa.
Yayasan Klenteng Tien Kok Sie akan menyiapkan watang potehi dan liong barongsai jika Pemkot serius akan menghidupkan koridor Ketandan hingga Pasar Gede Solo.
Seni pertunjukan wayang potehi yang disebut mirip Unyil, merupakan hasil akulturasi kebudayaan Indonesia dan Tiongkok yang telah ada sejak abad ke-16.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
