Jogja yang masih dibayangi aksi klitih dan Bandung dengan kondisi darurat geng motor rupanya bisa mengalahkan Solo sebagai kota ternyaman untuk menikmati masa tua atau pensiun.
Espos.id/ Mariyana Ricky P.D
Berikut ini terdapat cerita asal usul klitih, fenomena kekerasa yang kembali mencuat di Kota Jogja.
Aksi klitih kembali terjadi di Titik Nol Kilometer Jogja, Selasa (7/2/2023) dini hari, dan viral di media sosial lantaran terus menjadi fenomena yang seolah tak berhenti.
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan berdasarkan dari sejumlah kasus kekerasan jalanan sebelumnya, sekitar 65% pelaku berasal dari keluarga yang tidak utuh atau bermasalah.
Sekelompok pemuda di Padukuhan Santren, Gejayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, DI Yogyakarta, menggagas gerakan sosial menolak aksi kekerasan jalanan dengan membentuk paguyuban Gejayan Dadi Siji.
Sejumlah sekolah di Kota Jogja akan menindak tegas murid yang terindikasi mengikuti geng pelajar yang mengarah pada kegiatan negatif.
Polda DI Yogyakarta menyebut seluruh sekolah di Yogyakarta mempunyai geng pelajar.
Seorang pria yang bekerja sebagai driver ojol ditangkap polisi karena mabuk dan membawa senjata tajam di jalan.
Pemerintah Kota Jogja bakal melakukan pendataan dan pengawasan terhadap tempat nongkrong para pemuda yang dicurigai mengarah pada tindakan kriminal.
Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X, meminta supaya proses hukum terhadap lima pelaku klitih yang tewaskan seorang remaja ditegakkan.
Lima orang pelaku klitih yang ditangkap ternyata anggota geng sekolah.
Aparat kepolisian berhasil menangkap pelaku klitih yang menewaskan seorang remaja di Kota Jogja.
DPRD Kota Jogja berencana menganggarkan dana untuk penanganan klitih di APBD Perubahan 2022.
Gubernur DIY menyebut ada orang tua yang enggan menerima anaknya yang terlibat dalam kasus klitih.
Kampung Badran yang ada di Kota Jogja yang dulu dikenal sebagai tempatnya preman, tapi kini citra itu sudah berubah.
Begini kronologi seorang remaja yang dihajar warga di Kampung Badran, Kecamatan Jetis hingga viral di media sosial.
Empat remaja di Bantul ditangkap polisi karena kedatapan membawa senjata tajam berupa gir.
Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X menerbitkan surat edaran (SE) untuk mengatasi kejahatan jalanan atau klitih di wilayahnya.
Jogja Police Watch (JPW) meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menangani dan melakukan upaya pencegahan agar kasus klitih tidak terjadi lagi.
Polisi meringkus lima pelaku klitih di Kota Jogja, di mana kelima pelaku itu masih berstatus remaja berusia belasan tahun.
Ormas Pemuda Pancasila atau PP Yogyakarta mengajak masyarakat memerangi aksi kekerasan jalanan atau klitih yang kerap terjadi di wilayah Jogja dan sekitarnya.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DIY mengusulkan biaya perawatan korban klitih di wilayah Jogja dan sekitarnya ditanggung pemerintah.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
