Pasangan Prabowo-Gibran Unggul di Pemilih yang Puas dan Tak Puas Kinerja Jokowi
Pasangan Prabowo-Gibran juga unggul pada pemilih yang tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Pasangan Prabowo-Gibran juga unggul pada pemilih yang tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Menurutnya, suara rakyat yang menjadi penentu apakah dinasti politik itu dipilih atau tidak.
Sebesar 71,6 persen responden menyatakan tidak setuju dengan prinsip presiden sebagai petugas partai.
LSI Denny JA menyebut Prabowo Subianto memuncaki elektabilitas bakal capres.
Perolehan suara partai koalisi Prabowo Subianto mengungguli partai koalisi pro-Ganjar Pranowo dan pro-Anies Baswedan.
Selisih atau jarak keunggulan Prabowo dari pesaing-pesaingnya paling tinggi ketika berpasangan dengan Gibran.
Sejumlah nama bisa dipertimbangkan Ganjar Pranowo sebagai cawapres, seperti Tokoh NU, Erick Thohir atau Sandiaga Uno.
Prabowo Subianto perlu mempertimbangkan Anies Baswedan untuk jadi calon wakil presidennya (cawapres) di Pilpres 2024.
Elektabilitas Prabowo terus menanjak dari 25,4 persen di bulan Januari dan 33,9 persen di bulan Mei menjadi 34,3 persen pada periode terbaru ini.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby mengatakan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden menempati posisi teratas dan mengungguli Ganjar Pranowo serta Anies Baswedan.
Dalam survei terbaru LSI, Airlangga di posisi teratas karena memenuhi tiga variabel, yaitu kuasa tiket (ketum partai), pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.
Hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menempatkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meraih indeks calon wakil presiden (cawapres) tertinggi dengan memenuhi tiga variabel.
Alasan utama Prabowo unggul karena Menteri Pertahanan kabinet Jokowi itu dianggap pemimpin yang kuat dan tegas.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri anjlok imbas dari kasus pembunuhan berencana yang melibatkan Ferdy Sambo.
Dalam survei, tiga tokoh yang muncul sebagai king/queen maker yaitu Megawati Soekarnoputri, Airlangga Hartarto, dan Prabowo Subianto.
Rendahnya elektabilitas Puan Maharani membuatnya dinilai sulit memenangkan Pilpres 2024. Pencapresan Puan, menurut LSI Denny JA, akan merugikan PDIP.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.