Jejak Gelap Saifuddin Ibrahim
Pendeta Saifuddin Ibrahim yang membuat heboh karena meminta 300 ayat Alquran dihapus karena menjadi sumber kekerasan ternyata dulunya seorang pejuang Negara Islam Indonesia.
Pendeta Saifuddin Ibrahim yang membuat heboh karena meminta 300 ayat Alquran dihapus karena menjadi sumber kekerasan ternyata dulunya seorang pejuang Negara Islam Indonesia.
Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom menilai cabut baiat ratusan anggota NII itu menjadi momentum kesadaran bersama-sama menjaga keutuhan NKRI.
Inilah profil Saifuddin Ibrahim, pendeta yang menistakan agama, lulusan kampus Islam besar di Kota Solo.
Sosok pendeta Saifuddin Ibrahin yang menistakan agama ternyata lulusan kampus Islam di Soloraya.
Dari tempat persembunyiannya di Amerika Serikat, Saifuddin Ibrahim terus memproduksi konten-konten yang menyerang agama Islam.
Saifuddin Ibrahim terpapar paham NII setelah lulus sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta yang juga psikolog dan sekretaris Yayasan Darul Afkar Institute, Ahmad Saifuddin, menawarkan tulisan opini bertajuk Paham Menyimpang 59 Remaja NII, melalui Koran Solopos edisi 15 Oktober 2021.
Densus 88 Antiteror Polri turut turun tangan menyelidiki dugaan adanya 59 warga Garut yang mengaku dibaiat oleh ajaran NII.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.