Misteri Kematian PB VI Pahlawan dari Solo, Kecelakaan di Kapal atau Ditembak
Penyebab wafatnya Paku Buwono atau PB VI yang menjadi pahlawan nasional dari Solo berkat perjuangannya bersama Pangeran Diponegoro hingga kini masih misteri.
Penyebab wafatnya Paku Buwono atau PB VI yang menjadi pahlawan nasional dari Solo berkat perjuangannya bersama Pangeran Diponegoro hingga kini masih misteri.
Belum ada penanda di Kota Solo untuk PB VI dan PB X yang telah dianugerahi sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah.
Paku Buwono atau PB VI menjadi pahlawan nasional dari lingkungan Keraton Solo lantaran perjuangannya membantu Pangeran Diponegoro dalam perang melawan Belanda.
Siasat Perang Jawa yang pecah pada 1825-1830 terlahir dari Sumpah Ati Roto oleh tiga tokoh penting yakni PB VI, Pangeran Diponegoro dan R.T. Prawirodigdoyo pada 1824.
Kebanyakan warga salah kaprah dengan menganggap patung penunggang kuda di simpang empat Karanggede Boyolali adalah Pangeran Diponegoro, padahal sosok penunggang kuda itu adalah Raden Tumenggung Prawirodigdoyo.
Di Tanjung Anom, Solo Baru, pernah terjadi pertempuran pura-pura antara Pangeran Diponegoro dengan PB VI.
Selain Gua Raja yang berlokasi di lereng Gunung Merbabu, terdapat tiga lokasi favorit Sinuhun Paku Buwono (PB) VI untuk bertapa.
Inilah profil dari PB VI yang patungnya dibangun setinggi 3,5 meter di di simpang tiga dekat markas Polsek Selo, Boyolali.
Simpang PB VI Selo menjadi kawasan publik di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB).
Patung itu menjadi ikon baru kawasan Selo sekaligus pengingat perjuangan pahlawan nasional asal Keraton Kasunanan Surakarta.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.