Majelis hakim PN Jombang memvonis mantan peniliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin, yang menjadi terdakwa kasus pengancaman pembunuhan warga Muhammadiyah dengan hukuman satu tahun penjara.
Espos.id/ Newswire
Menariknya, Surya Paloh kembali bertemu Jokowi seusai orang nomor satu di Indonesia itu melakukan perombakan kabinet pada Senin (17/7/2023) pagi.
Dikatakan Aisah, langkah Jokowi tersebut sebagai upaya merapatkan barisan menjelang Pilpres 2024.
Mantan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin, menjalani sidang perdana dalam kasus ujaran kebencian di PN Jombang.
Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik Pimpinan Pusat Muhamamdiyah memberikan apresiasi tinggi kepada Bareskrim Polri dalam menangani kasus peneliti BRIN yang mengancam membunuh warga Muhammadiyah di media sosial.
Polisi mengungkap motif peneliti BRIN AP Hasanuddin membuat kalimat bernada ancaman kepada warga Muhammadiyah.
Polisi menahan peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang (AP) Hasanuddin setelah ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian.
AP Hanasuddin dilaporkan sejumlah Ormas Islam Muhammadiyah, baik di Bareskrim Polri maupun di daerah terkait dugaan tindak pidana fitnah dan ujaran kebencian.
Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBH-AP) Pemimpin Pusat Muhammadiyah mendesak dua peneliti BRIN segera ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian.
Pemuda Muhammadiyah dan Kokam Wonogiri menggeruduk Polres Wonogiri untuk melaporkan peneliti BRIN yang melontarkan ancaman terhadap warga Muhammadiyah.
Adanya sikap intoleransi dan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah oleh peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanudin, sangat disayangkan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Solo.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, angkat bicara terkait komentar peneliti BRIN yang memberikan pernyataan bernada ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah karena perbedaan Idulfitri.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Khamad, meminta warga Muhammadiyah tidak terpancing emosi dengan pernyataan peneliti BRIN yang berbau ancaman pembunuhan.
Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah atau Kokam Jateng meminta warga Muhammadiyah tidak terpancing emosi akan ancaman pembunuhan dari peneliti BRIN.
Munculnya kabar badai 28 Desember 2022 berawal dari cuitan peneliti BRIN di Twitter.
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.
