Hari Anak Nasional, Siswa SD di Semarang Diajak Mengenal Permainan Tradisional
Kegiatan tersebut sekaligus sebagai media penguatan karakter pelajar Pancasila yang kreatif dan bergotong royong.
Kegiatan tersebut sekaligus sebagai media penguatan karakter pelajar Pancasila yang kreatif dan bergotong royong.
Memperingati Hari Anak Nasional, anak-anak di Dukuh Salatiga diajari permainan tradisional untuk melawan perkembangan zaman.
Festival tersebut digelar untuk mengisi liburan sekolah sekaligus menyongsong Hari Anak Nasional.
Pemerintah DIY menetapkan 25 karya budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)
Geledekan atau bagel merupakan permainan dari papan kayu yang dipasangi laher roda.
Kadaplak pada zaman Belanda sempat dimanfaatkan untuk mengangkut hasil tani dan tembakau.
Kegiatan sekaligus untuk melestarikan permainan tradisional sekaligus memperkuat kebudayaan Melayu agar dikenal oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
Metode pembelajaran kini semakin berkembang. Inovasi metode berdampak pada perbaikan sistem pembelajaran dan meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan.
Festival bertema Bayu Segara Kerthi tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian permainan tradisional Bali
Gasing merupakan mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing termasuk mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali.
Anak di lereng Gunung Merapi wilayah Durensari, Kembangkuning, Cepogo, Boyolali, memiliki cara asyik mengisi liburan sekolah yakni dengan memainkan permainan tradisional seperti gobak sodor.
Dosen UTP Solo berinovasi membuat permainan bernama goara-goara yang merupakan gabungan delapan permainan tradisional. Pemain diharuskan bisa menaklukkan delapan macam tantangan untuk bisa juara.
Lewat riset yang dilakukan, Dosen Pendidikan Jasmani Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, Slamet Santoso, membuat inovasi baru dengan menciptakan olahraga atau permainan bernama Goara-Goara.
Anak-anak sekolah diajak interaksi langsung dengan para peraga di Keraton Solo salah satu dolanan lawas atau tradisional yang mulai ditinggalkan anak-anak zaman sekarang.
Sutrisno, 60, seorang kakek asal Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Salatiga tampak asyik mengikuti lomba lato-lato yang digelar panitia jajanan Pasar Salatiga di Taman Wisata Sejarah Salatiga (TWSS), Minggu (22/1/2023).
Demam lato-lato memberikan berkah bagi para pedagang mainan di Kabupaten Karanganyar. Ada pedagang yang mampu meraup omzet Rp1 juta/hari dari penjualan mainan bola-bola itu.
Psikolog Boyolali menyebut permainan tradisional lainnya perlu diviralkan layaknya lato-lato.
Permainan tradisional lato-lato dianggap baik untuk anak-anak karena menghindarkan mereka dari gadget.
Kegiatan diikuti 600 peserta dan tercatat sebagai rekor ke-798 Leprid.
Mahasiswa Teknik Elektro UKSW Salatiga mengembangkan robot untuk permainan tradisional, dam-daman.
Pengenalan permainan tradisional kepada para siswa Kelas I dan Kelas IV itu sebagai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah setempat.
Dalam rangka HUT ke-105 Karanganyar, Pemkab setempat menggelar lomba gobak sodor antarpegawai pemerintah dan BUMD.
Lomba permainan tradisional ini digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali dalam rangka memperingati Hari Museum Nasional.
Sebagai media pelestarian dolanan anak sekaligus penguatan karakter pelajar Pancasila
Gulat Pathol merupakan permainan gulat tradisional khas masyarakat Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng).
Belasan kelompok mengikuti Dolanan Anak Klaten Oentoek Naboeng (Dakon Fest) yang digelar Bank Klaten dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lomba diikuti oleh puluhan peserta tersebut bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional
Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional itu juga diisi mendongeng dengan tema Aku Mampu Jaga Diri
Pertunjukan itu merupakan permainan tradisional pemuda setempat
Festival diikuti 50 peserta dari jemaah masjid-masjid yang ada di Gondosuli
Warga Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, menghidupkan kembali tradisi menyalakan long bumbung alias meriam bambu untuk menyambut Ramadan.
Dua olahraga tradisional yang dilombakan tersebut adalah balap sandal bakiak dan gobak sodor
Anak-anak yang terbiasa bermain gadget di Boyolali dikenalkan aneka permainan tradisional dalam kegiatan Pekan Gayeng Dolanan Anak pada Minggu (26/12/2021).
Sebanyak 30-an permainan anak tradisional, seperti dakon dan lompat tali, dipentaskan pada FBD 2021 di Rumah Kebudayaan nDalem Djojokoesoeman, Sabtu-Minggu (27-28/11/2021).
Festival dolanan anak menghadirkan tiga jenis permainan tradisional yakni egrang, lompat tali, dan dakon.
Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengenalkan berbagai permainan tradisional kepada para pengunjung Candi Borobudur. Dolanan tradisional itu disediakan BKB di Taman Lumbini, kawasan candi Buddha terbesar di dunia tersebut.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.