Dilema Petani Tebu Sragen: Biaya Produksi Mahal, Curah Hujan Tinggi
Produksi tebu turun disebabkan biaya pokok produksi yang melonjak cukup signifikan akibat kenaikan harga pupuk dan BBM.
Produksi tebu turun disebabkan biaya pokok produksi yang melonjak cukup signifikan akibat kenaikan harga pupuk dan BBM.
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengusulkan penyesuaian harga pembelian gula di tingkat petani atau harga pokok penjualan (HPP) menjadi senilai Rp15.000 per kg.
Program Makmur Agrosolusi yang dilaksanakan di Desa Purwokerto, Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur (Jatim) berhasil meningkatkan secara signifikan produktivitas tebu dan pendapatan petani setempat.
Seratusan orang petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Assembagoes Kabupaten Situbondo, melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (3/8/2022).
Harga tebu di tingkat petani di Kabupaten Blora belum berpihak kepada petani karena dianggap masih terlalu rendah.
Penggilingan tebu yang dimulai setelah Lebaran 2021 itu dilakukan selama 98 hari dengan potensi tebu sebanyak 275.525 ton.
Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Rabu, 24 Maret 2021. Esai ini karya Jojo, kandidat Doktor Ilmu Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor atau IPB University.
Silahkan mendaftar untuk mengakses dan membaca Koran Solopos Edisi
Espos Plus adalah platform berita premium baru yang memberi Anda keunggulan menyeluruh untuk terus menjadi yang terdepan dalam berita Indonesia. Untuk mengakses konten eksklusif kami, Anda harus berlangganan.