Merawat Kebinekaan, Membangun Nusantara
Seorang tukang ojek yang saya tumpangi menuju Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, lokasi muktamar, tak henti berucap syukur. “Saya Katolik, tapi acara ini membawa berkah. Rp2 juta untuk sehari ini. Cukup untuk SPP anak-anak saya. Agama Anda membawa berkah. Semoga lancar acaranya,” kata dia kepada saya, penumpang berkerudung di boncengannya, yang membuat saya terdiam seketika.